Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Pemerintah akan membelanjakan anggaran senilai Rp 1,38 triliun untuk pembangunan empat proyek jalan tol selama tahun 2016 depan. Pembiayaan pembangunan proyek itu akan diperoleh dari pinjaman Export-Import Bank China.
Taufik Widjoyono, Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PU-Pera) mengatakan, proyek jalan tol Balikpapan-Samarinda dan jalan tol Solo-Kertosono sudah ditandatangani loan agreement-nya, sedangkan perjanjian pinjaman proyek jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan dan jalan tol Manado-Bitung tengah dalam proses penyelesaian. "Targetnya semua selesai pada minggu ini," kata dia, Selasa (29/12).
Untuk membiayai empat proyek jalan tol tersebut, Indonesia meminjam pendanaan kepada China secara bilateral melalui Eximbank China. Adapun rinciannya, jalan tol Solo- Kertosono senilai US$ 200 juta, jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan sejumlah US$ 65 juta, jalan tol Samarinda-Balikpapan mencapai US$ 235 juta, serta jalan tol Manado-Bitung sebesar US$ 65 juta.
Selain mengandalkan pinjaman luar negeri, pemerintah juga turut menyediakan dana pendamping dari APBN senilai Rp 810 miliar untuk tahapan perencanaan. Menurut Taufik, dengan tambahan tersebut, maka total kebutuhan dana proyek empat jalan tol mencapai Rp 8,7 triliun.
Ia menjelaskan, dana pendamping sudah dialokasikan pada tahun anggaran 2015 ini untuk pelaksanaan tahapan perencanaan semisal feasibility study (FS) serta desainnya. Sedangkan pencairan utang tersebut akan digelar secara bertahap selama tiga tahun ke depan, yakni 20% tahun pertama serta tahun kedua dan ketiga masing-masing 40%.
Khusus untuk kebutuhan dana proyek di tahun 2016, saat ini Kementerian Pu-Pera masih berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan untuk proses pencairannya. "Pada tahun 2016 yang akan kami cairkan totalnya mencapai sebesar Rp 1,38 triliun semuanya berasal dari loan China," kata Taufik.
Schneider Siahaan, Direktur Strategi Portofolio Utang Kementerian Keuangan mengatakan, pihaknya telah menindaklanjuti proposal pencairan pinjaman proyek jalan tol dari Kementerian PU-Pera. Menurutnya, saat ini pihak Eximbank China masih dalam tahap verifikasi.
Ia menjelaskan, pinjaman senilai Rp 1,38 akan menggunakan skema result-based lending atawa pembiayaan bisa dicairkan sesuai dengan progres proyek. "Sehingga nantinya pencairannya akan dilakukan bertahap tergantung dengan kemajuan pembangunan proyek," kata Schneider
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News