kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

2014, PDI-P ingin di pemerintahan


Rabu, 15 Januari 2014 / 09:08 WIB
2014, PDI-P ingin di pemerintahan
Sri Mulyani Sebut Butuh Tambahan Rp 198 Triliun untuk Dana Subsidi Jika Harga BBM Tak Naik


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Setelah dua periode memilih jadi pihak oposisi, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ingin kembali masuk ke pemerintahan melalui Pemilu 2014.

Keinginan itu menjadi pertimbangan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dalam menentukan calon presiden (capres) yang akan diusung sehingga dapat memenangi pemilihan umum legislatif sekaligus pemilu presiden.

Hal itu disampaikan politikus senior PDI-P, Pramono Anung Wibowo, kepada wartawan Kompas, Anita Yossihara, di sela-sela rapat tahunan Forum Parlemen Asia Pasifik di Puerto Vallarta, Meksiko, Senin (13/1/2014).

Menurut Pramono, PDI-P mengambil banyak pelajaran selama dua periode menjadi pihak oposisi. Meski menginginkan kembali duduk di pemerintahan, PDI-P belum menentukan capres yang akan diusung. Padahal, salah satu kader PDI-P, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, digadang-gadang menjadi capres.

Banyak kalangan menginginkan Jokowi, panggilan Joko Widodo, maju dalam Pemilu Presiden 2014. Hal itu terlihat dari hasil survei sejumlah lembaga yang menunjukkan tingkat keterpilihan atau elektabilitas Jokowi terus melejit.

PDI-P, menurut Pramono, memahami banyaknya masyarakat yang mendorong agar Jokowi diajukan menjadi capres.

”Bukannya kami tidak tahu (elektabilitas Jokowi meroket), kami bahkan sangat memahami karena kami sendiri melakukan survei. Kami juga membaca semua survei yang ada dan kami melihat permintaan masyarakat jelas terlihat,” tuturnya.

Meski demikian, PDI-P memiliki aturan main serta sistem sendiri dalam menentukan capres-cawapres yang akan diusung. Kongres Bali mengamanatkan penetapan capres-cawapres menjadi kewenangan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. Namun, hingga saat ini, Megawati belum memutuskan siapa yang akan diusung PDI-P.

Terkait masalah nama capres, sebenarnya Megawati sudah beberapa kali berdiskusi dengan para politikus senior PDI-P. Pendapat politikus senior juga dijadikan masukan untuk menentukan capres selain hasil survei sejumlah lembaga survei.

Pramono tidak bersedia menyampaikan nama-nama bakal capres yang sudah didiskusikan bersama Megawati. ”Hal yang penting prinsipnya PDI-P ingin menang pemilu legislatif dan pemilu presiden. Soal siapa nama capresnya, tunggu saja keputusan Ketua Umum,” ujar mantan Sekjen PDI-P ini. (Anita Yossihara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×