Reporter: Adi Wikanto |
JAKARTA. Tahun 2011, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemkop-UKM) dipastikan absen merevitalisasi pasar tradisional lantaran DPR menolak usulan program tersebut. Pasalnya, dana di Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2011 terbatas.
Sebenarnya, Kemkop-UKM sudah memasukan program tersebut pada saat penyusunan RAPBN 2011. Saat itu, Kemkop-UKM mengajukan anggaran berjumlah Rp 1,66 triliun. Namun, Kementerian Keuangan menolak anggaran tersebut, sehingga Kemkop-UKM hanya mendapatkan anggaran sementara Rp 828,66 miliar.
Kemudian, saat pembahasan di Komisi VI DPR, Kemkop-UKM mengajukan penambahan anggaran Rp 833,29 miliar. Salah satu program dalam tambahan dana itu adalah merevitalisasi pasar tradisional. Namun, DPR tidak bisa memenuhi permintaan dana itu. DPR hanya menyetujui penambahan dana Rp 150 miliar. Dana itu untuk peningkatan sumber daya manusia (SDM) di sektor UKM.
Menteri Koperasi dan UKM, Syarief Hasan menyayangkan penolakan tersebut. Sebab, saat ini masih banyak pasar tradisional yang membutuhkan revitalisasi. "Kita memiliki 12.000 pasar tradisional yang membutuhkan revitalisasi agar mereka bisa lebih berkembang," terang Syarief, saat rapat dengan Komisi VI DPR, Selasa (19/10).
Apalagi, sebenarnya, program revitalisasi pasar tradisional sudah berjalan sejak dua tahun yang lalu. 2009, Kemkop-UKM mendapatkan dana stimulus untuk merevitalisasi 90 pasar tradisional. Kemudian, 2010 ini, ada 27 pasar yang bisa direvitalisasi.
"Tapi tahun ini, kita tidak mendapatkan dana sedikitpun untuk revitalisasi pasar tradisional," jelas Syarief.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News