kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

198.000 hektare lahan pertanian alami kekeringan


Kamis, 25 Juni 2015 / 11:16 WIB
198.000 hektare lahan pertanian alami kekeringan


Reporter: Mona Tobing | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) memprediksi akan ada 198.000 hektare (ha) lahan pertanian di seluruh Indonesia yang mengalami kekeringan. Beberapa sentra produksi padi seperti Indramayu, Jawa Barat, Demak dan Jawa Tengah juga berpotensi rawan dilanda kekeringan.

Seperti diketahui, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi ancaman kekeringan memasuki Juni hingga September mendatang. Terkait penyelamatan tanaman padi dari ancaman kekeringan, sejumlah daerah yang menjadi sentra produksi padi telah mengantisipasi terjadinya kekeringan.

Bojonegoro misalnya, telah melakukan normalisasi atau pengerukan Waduk Pacal dan pembuatan Waduk Gonseng untuk mengatur pembagian air secara cermat, cepat dan tepat. Bahkan, Pemda Bojonegoro juga mengawal pembagian air dengan ketat. Selain itu, dilakukan pula pembuatan 1.000 embung penyimpan air  dan jaminan kelancaran pendistribusian pupuk.

Dinas Pertanian setempat mendeteksi akan ada 10.128 ribu ha sawah kering di Bojonegoro. Pemerintah pusat juga telah memberikan bantuan pompa air sebanyak 300 unit. Sebelumnya, sudah ada 83 unit pompa yang diberikan ke Bojonegoro.

"Bantuan pompa ini untuk mendorong produksi padi di Jawa Timur dalam dua bulan ke depan mencapai 500.00 ton. Sebab, kami menargetkan kebutuhan beras aman dan tidak ada impor," tandas Andi Amran Sulaiman pada keterangan tertulis yang diterima hari ini (25/6).

Produksi padi di Bojonegoro setiap tahunnya mencapai 1 juta ton dari total luas lahan sawah sebesar 77.000 ha. Sedangkan kebutuhan beras di Bojonegoro setiap tahunnya hanya sebesar 500.000 ton. Surplus produksi dari Bojonegoro setiap tahunnya disumbangkan ke produksi nasional sebanyak 500.000 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×