Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaporkan selama 10 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah berhasil meningkatkan konektivitas jalan hingga 6.000 kilometer (km) di seluruh Tanah Air.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian PUPR, Mohammad Zainal Fatah menjelaskan pembangunan infrastruktur konektivitas yang telah dibangun mampu mengurangi biaya logistik melalui pembangunan jalan tol baru hingga jalan nasional.
“Infrastruktur konektivitas juga dibangun untuk mengurangi biaya logistik melalui pembangunan jalan tol sepanjang 2.700 km, dan pembangunan jalan nasional yang juga terus dilanjutkan hingga sepanjang 6.000 km,” ujarnya melalui keterangan resmi, Minggu (18/8).
Baca Juga: Kementerian PUPR Sebut 8,2 Juta Unit Rumah Berdiri Selama Pemerintahan Jokowi
Zainal mengungkapkan, penanganan jalan daerah berdasarkan Inpres Jalan Daerah (IJD) juga tak luput menjadi target keberhasilan Jokowi. Capaian IJD pada tahun 2023 sepanjang 3.195 km jalan daerah terbangun dan didukung dengan jembatan sepanjang 3 km.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menuturkan selama 10 tahun Indonesia mampu membangun fondasi dan peradaban baru dengan pembangunan yang cukup masif dilakukan dari desa ke desa.
“Alhamdulillah, selama 10 tahun ini kita telah mampu membangun sebuah fondasi dan peradaban baru, dengan pembangunan yang Indonesiasentris, membangun dari pinggiran, membangun dari desa, membangun dari daerah terluar," ujarnya Jumat (16/8).
Adapun infrastruktur yang dibangun selama Jokowi menjabat antara lain, 366.000 km jalan desa, 1,9 juta meter jembatan desa, 2.700 km jalan tol baru, 6.000 km jalan nasional, 50 pelabuhan dan bandara baru, 43 bendungan baru, dan 1,1 juta hektare jaringan irigasi baru.
Baca Juga: Krisis Pangan Mengancam, Pengamat: Perlu Reorientasi Kebijakan
"Kita berhasil menurunkan biaya logistik dari sebelumnya 24% menjadi 14% di tahun 2023," kata Jokowi.
Jokowi menambahkan, lewat pembangunan infrastruktur tersebut, daya saing Indonesia meningkat dari sebelumnya peringkat 44 menjadi peringkat 27 pada tahun 2024.
"Sehingga, kita mampu memperkuat persatuan karena akses yang lebih merata dan berkeadilan," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News