kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Peneliti Core: Perbesar porsi domestik, volume dan jenis SBN ritel perlu ditambah


Kamis, 13 September 2018 / 21:43 WIB
Peneliti Core: Perbesar porsi domestik, volume dan jenis SBN ritel perlu ditambah
ILUSTRASI. Direktur Penelitian Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Porsi kepemilikan asing di Surat Berharga Negara (SBN) terus menyusut. Ketergantungan terhadap asing bisa jadi berkurang. Tapi hal itu juga menyebabkan nilai tukar rupiah melemah.

Dari data Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemkeu), porsi kepemikan asing di SBN per 12 September 2018 susut menjadi 36,81%. Sepanjang 2018, asing sempat mencatatkan posisi tertinggi, yaitu pada 25 Januari 2018 sebesar 41,52%.

Sayangnya, penurunan itu belum diimbangi oleh investor domestik. Misalnya, porsi individu di SBN memang naik, tapi sangat tipis. Yaitu, dari 2,68% pada 25 Januari 2018 menjadi 2,82% pada 12 September lalu.

Masih mininya porsi individu, sejalan dengan terbatasnya porsi penerbitan SBN ritel oleh pemerintah. Rencana tahun ini saja, pemerintah hanya akan menerbitkan SBN ritel sebesar 5% dari total penerbitan SBN sepanjang 2018.

Padahal, pasarnya ada dan cukup besar. Mengutip data OJK, jumlah rekening bank di atas Rp 1 miliar per Juli mencapai 517,19 triliun, naik 0,69% dibanding bulan sebelumnya. Adapun nominal simpanan di atas Rp 1 miliar pada Juli lalu mencapai Rp 3.432 triliun.

Oleh karena itu, "Perlu meningkatkan porsi domestik, khususnya ritel untuk mengurangi ketergantungan terhadap investor asing," kata Piter Abdullah, Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia kepada Kontan.co.id, Kamis (13/9).

Hal itu bisa dilakukan baik dengan memperbesar volume penerbitan hingga menambah jenis instrumen.

Meski begitu, Piter menilai perlu dipikirkan lebih jauh bagaimana cara untuk menumbuhkan minat investasi masyarakat di obligasi pemerintah. Sebab, tidak semua pemilik tabungan di bank bisa membeli SBN yang merupakan investasi jangka panjang.

"Bukan hanya sosialisasi, tetapi juga merancang agar SBN ritel yang bisa diperjualbelikan, misalnya," tambah dia. Dengan demikian investor juga bisa mendapatkan capital gain, selain dari kupon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×