kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenkes: Vaksin AstraZeneca aman, penghentian sementara hanya pada kelompok CTMAV547


Minggu, 16 Mei 2021 / 15:42 WIB
Kemenkes: Vaksin AstraZeneca aman, penghentian sementara hanya pada kelompok CTMAV547
ILUSTRASI. Petugas kesehatan menunjukkan vaksin COVID-19 AstraZeneca di Sentra Vaksinasi Central Park dan Neo Soho Mall, Jakarta Barat, Sabtu (8/5/2021).


Reporter: Fahriyadi | Editor: Fahriyadi .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menghentikan sementara distribusi dan penggunaan vaksin AstraZeneca Batch (Kumpulan Produksi) CTMAV547. Hal ini untuk pengujian toksisitas dan sterilitas oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) sebagai buntut meninggalnya pemuda asal Buaran, Jakarta Timur, Trio Fauqi Virdaus (22).

Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan (Kemkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, ini adalah sebuah bentuk upaya kehati-hatian pemerintah untuk memastikan keamanan vaksin ini.

Menurutnya, tidak semua batch vaksin AstraZeneca dihentikan distribusi dan penggunaannya, melainkan hanya Batch CTMAV547 yang dihentikan sementara sambil menunggu hasil investigasi dan pengujian dari BPOM yang kemungkinan memerlukan waktu satu hingga dua minggu.

Batch CTMAV547 saat ini berjumlah 448,480 dosis dan merupakan bagian dari 3.852.000 dosis AstraZeneca yang diterima Indonesia pada tanggal 26 April 2021 melalui skema Covax Facility/WHO. Batch ini sudah didistribusikan untuk TNI dan sebagian ke DKI Jakarta dan Sulawesi Utara.

Nadia mengatakan, adapun terkait dengan laporan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius yang diduga berkaitan dengan AstraZeneca Batch CTMAV547, Komnas KIPI telah merekomendasikan BPOM untuk melakukan uji sterilitas dan toksisitas terhadap Kelompok tersebut dikarenakan tidak cukup data untuk menegakkan diagnosis penyebab dan klasifikasi dari KIPI yang dimaksud.

Batch AstraZeneca selain CTMAV547 aman digunakan sehingga masyarakat tidak perlu ragu.

"Ini adalah bentuk kehati-hatian pemerintah untuk memastikan keamanan vaksin ini. Kementerian Kesehatan menghimbau masyarakat untuk tenang dan tidak termakan oleh hoax yang beredar. Masyarakat diharapkan selalu mengakses informasi dari sumber terpercaya," kata Nadia dalam keterangannya, Minggu (16/5).

Dia menambahkan, penggunaan vaksin AstraZeneca tetap terus berjalan dikarenakan vaksinasi Covid-19 membawa manfaat lebih besar dalam upaya mengatasi pandemi ini.

Hingga saat ini, berdasarkan data Komnas KIPI belum pernah ada kejadian orang yang meninggal dunia akibat vaksinasi Covid-19 di Indonesia.

Dalam beberapa kasus sebelumnya, meninggalnya orang yang statusnya telah divaksinasi Covid-19 adalah karena penyebab lain, bukan akibat dari vaksinasi yang diterimanya.

Seperti diketahui, Trio Fauqi Virdaus meninggal dunia pada Kamis (6/5) lalu usai divaksinasi dengan vaksin Astra Zeneca sehari sebelumnya.

Mulanya, almarhum mengalami demam panas setelah mendapatkan vaksin. Kondisi tersebut berlanjut ke hari berikutnya dan masih mengalami demam. Almarhum dibawa ke rumah sakit dandinyatakan meninggal dunia pada pukul 12.30 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×