kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom CORE: Jika program PEN tak dilakukan, perekonomian Indonesia akan mati


Kamis, 04 Juni 2020 / 20:10 WIB
Ekonom CORE: Jika program PEN tak dilakukan, perekonomian Indonesia akan mati
ILUSTRASI. JAKARTA,08/04-PEMBERLAKUAN PSBB DI JAKARTA. Foto aerial deretan gedung perkantoran di Jakarta, Rabu (08/04). Pemprov DKI Jakarta akan memberlakukan Pembatasan Sosial berskala Besar (PSBB) pada 10 April mendatang. Pemberlakuan PSBB akan diterapkajn selama


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan menjalankan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) guna merespon dampak pelemahan ekonomi yang berlanjut hingga saat ini karena pandemi corona virus disease 2019 (Covid-19).

Berdasarkan draf Rapat Kerja (Raker) tertutup Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI), pemerintah mematok anggaran PEN sebesar Rp 318,09 triliun. Angka tersebut dialokasikan untuk sembilan langkah pemulihan ekonomi nasional.

Baca Juga: CORE Indonesia imbau Bank Indonesia cetak uang untuk suntik likuiditas

Menurut Ekonom CORE, Pieter Abdullah menjelaskan, kunci untuk menghindari terjadinya krisis atau depresi adalah program pemulihan ekonomi yg di dalamnya yakni program bantuan kepada masyarakat yang terdampak terutama kepada dunia usaha baik melalui pelonggaran pajak, restrukturisasi kredit, subsidi bunga, dan sebagainya. 

Program tersebut memang tidak  serta merta mengembalikan pertumbuhan ekonomi ke level normal. Namun tujuan utamanya adalah meningkatkan daya tahan masyarakat dan dunia usaha, supply dan demand perekonomian. 

“Tidak ada jaminan efektif dan tidak juga dipersiapkan akan efektif atau tidak. Yang pasti kalau tidak dilakukan perekonomian akan mati dan banyak masyarakat yang akan jadi korban,” kata Pieter kepada kontan.co.id, Kamis (4/6). 

Pieter juga memprediksi, dengan adanya program-program pemerintah dengan mengeluarkan banyak bantuan kepada perekonomian, maka ia memprediksi pertumbuhan ekonomi pada tahun ini akan tetap terpuruk di kisaran 0-2%. 

Baca Juga: Wapres beberkan syarat yang harus dipenuhi untuk terapkan new normal

“Tapi ini bukan ukuran program pemulihan ekonomi tidak efektif, tujuan Program PEN memang bukan jangka pendek mendorong pertumbuhan ekonomi tahun ini melainkan menahan perlambatan dan menyiapkan perekonomian agar bisa kembali. Maka ukurannya adalah pertumbuhan ekonomi tahun 2021 dan seterusnya,” tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×