kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tunggu konfirmasi WHO, penggunaan vaksin AstraZeneca di Indonesia ditunda


Selasa, 16 Maret 2021 / 11:28 WIB
Tunggu konfirmasi WHO, penggunaan vaksin AstraZeneca di Indonesia ditunda
ILUSTRASI. Used vials of the Pfizer-BioNTech, Moderna and AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) vaccines are pictured at the Skane University Hospital vaccination centre in Malmo, Sweden, February 17, 2021. TT News Agency/Johan Nilsson via REUTERS


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menyatakan penggunaan vaksin AstraZeneca di Indonesia ditunda sementara. Menteri Kesehatan Budi Gunasi Sadikin mengatakan terkait vaksin AstraZeneca memang sempat keluar di beberapa negara di Eropa mengamati adanya gangguan di darah.

Kini, Budi menyebut pihaknya masih menunggu penelitian yang dilakukan WHO untuk efek samping dari vaksin AstraZeneca.

Lebih lanjut, Budi menerangkan berita yang diterima dari WHO menginformasikan bahwa mereka masih meneliti akan hal tersebut.

Kemudian dari Medicines and Healthcare products Regulatory Agency (MHRA) dan European Medical Authority (EMA) juga sampai sekarang belum menkonfirmasi apakah ada korelasi kejadian tersebut dengan vaksin.

"Berita yang saya dapat dari BPOM London bilang kejadian bukan karena vaksin. Tapi yang bersangkutan mengalami kejadian itu sendiri diluar masalah vaksin. Untuk konservativismenya BPOM menunda dulu implementasi astrazeneca sambil menunggu konfirmasi WHO," jelas Budi dalam Raker bersama Komisi IX DPR RI pada Senin (15/3).

Baca Juga: WHO rilis peringatan ini pasca RI dan 2 negara Eropa tangguhkan vaksin AstraZeneca

Diharapkan konfirmasi WHO terkait penelitian untuk efek samping vaksin AstraZeneca dapat segera keluar. Hal tersebut mengingat vaksin AstraZeneca terdapat masa kadaluwarsa hingga akhir Mei.

Kemudian untuk kehalalan vaksin AstraZeneca, Budi mengatakan MUI akan melakukan rapat dalam satu dua hari ke depan. "Mudah-mudahan fatwanya dapat dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia dalam dua hari ke depan ini," imbuhnya.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito menambahkan, terkait keamanan dari vaksin AstraZeneca dikaitkan dengan adanya kasus pembekuan darah.

Pihaknya melihat nomor batch vaksin yang ditangguhkan penggunaan di beberapa negara di Uni Eropa tidak termasuk nomor batch yang masuk ke Indonesia.

"Namun demikian untuk kehati-hatian kami masih berkomunikasi terus dengan WHO, SAGE ,dan masih dalam proses dan kemudian hasil komunikasi tersebut akan dibahas lebih lanjut dengan tim lintas sektor tentunya dengan Kementerian Kesehatan untuk pengambilan keputusan penggunana vaksin AstraZeneca," jelas Penny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×