kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tekan kasus aktif corona yang meningkat, disiplin protokol kesehatan 3M


Senin, 28 Desember 2020 / 11:55 WIB
Tekan kasus aktif corona yang meningkat, disiplin protokol kesehatan 3M


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan kasus aktif virus corona baru di Indonesia menunjukkan tren memburuk. Kenaikan kasusnya semakin lama semakin cepat. Salah satu faktor yang memperparah adalah ketidakpatuhan terhadap protokol kesehatan 3M: memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

"Dapat disimpulkan, dalam setiap kenaikan kasus aktif, selalu diiringi oleh kenaikan persentase daerah yang tidak patuh protokol kesehatan. Dan, selalu berawal dari event libur panjang," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dikutip dari laman covid19.go.id. 

Selama periode Maret-Juli 2020, kasus aktif meningkat dari 1.107 kasus menjadi 37.342 kasus. Pada periode ini, kenaikan kasus aktif dibarengi dengan peningkatan testing virus corona secara mingguan hingga 50 persen. Dan, periode ini juga terdapat masa libur panjang Hari Raya Idul Fitri. 

Pada periode selanjutnya, Agustus-Oktober 2020, kasus aktif meningkat dari 39.354 menjadi 66.578 kasus. Dan, persentase daerah yang tidak patuh protokol kesehatan meningkat, dari 28,57% jadi 37,12%. Pada periode ini juga terdapat libur panjang di tanggal 17, 20-23 Agustus 2020. 

Baca Juga: Warning! Indonesia bakal alami ledakan kasus Covid-19 awal 2021

"Kenaikan tertinggi dalam waktu yang tersingkat terjadi pada periode November hingga Desember ini. Kasus aktif meningkat dua kali lipat, dari 54.804 kasus menjadi 103.239 kasus hanya dalam waktu satu bulan," ungkap Wiku. 

Kenaikan kasus aktif tersebut dibarengi dengan peningkatan testing yang lebih rendah dari sebelumnya. Sementara persentase daerah yang tidak patuh protokol kesehatan meningkat jadi 48,01%. Pada periode ini juga terdapat libur panjang di tanggal 28 Oktober-1 November 2020. 

Itu menunjukkan, kondisi saat ini laju penularan masih tinggi. Selain itu, situasi tersebut memperlihatkan, masyarakat masih ceroboh. Sehingga, mereka membahayakan diri sendiri dan orang lain di tengah pandemi yang belum berakhir.

Momentum libur Natal dan Tahun Baru 2021 yang sedang berjalan seharusnya bisa menjadi pembuktian bagi masyarakat untuk dapat berjalan dari pengalaman buruk yang terjadi pada masa libur panjang sebelumnya. Yakni, dengan mendukung upaya pemerintah dalam menekan laju kasus dan menurunkan kasus aktif virus corona. 

"Mari, kita menjadi kelompok masyarakat yang berperan dalam menyelamatkan diri sendiri dan orang terdekat yang kita cintai dengan memilih untuk tidak berpergian dan menghindari kerumunan," ujar Wiku.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Per Minggu (27/12): Total kasus Corona Indonesia 713.365, taati protokol kesehatan 3M

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×