kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sah! Indonesia mengajukan 108 juta dosis vaksin gratis ke Gavi-Covax Facility


Kamis, 07 Januari 2021 / 16:41 WIB
Sah! Indonesia mengajukan 108 juta dosis vaksin gratis ke Gavi-Covax Facility
ILUSTRASI. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin Kamis (7/1/2021) menunjukkan dokumen Formulir B pengajuan vaksin gratis kepada konsorsium Gaci -Covax sebanyak 108 juta vaksin.


Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - Pemerintah Indonesia resmi mengajukan sebanyak 108 juta vaksin corona gratis dari konsorsium Gavi dan Covax Facility.

Pengajuan permintaan vaksin corona gratis sebanyak 108 juta vaksin dari Covax ini dilakukan oleh pemerintah Indonesia, dengan menandatangani formulir B yang ditandatangani oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati Kamis, 7 Januari 2020.

Pendandatangan Formulir B permintaan vaksin corona dari Covax-Gavi ini disaksikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendi, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Badan Pengaas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito, Wakil Menteri IndonesiaBUMN Pahala Mansuri

Formulis B untuk mendapatkan vaksin corona gratis dari Covax Gavi ini agar bisa mendapatkan subsidi penuh yakni Covax Gavi atau jalur multilateral agar bisa mendapatkan hingga 20% dari populasi penduduk Indonesia.

"Penadatangan Formulir B ini sebagai, konformasi keikutsertaan Indonesia dalam program vaksin corona gratis," kata Ockar Primadi, Sekretais Kementerian Kesehatan 

Sebagai catatan Indonesia telah mendandatangani Formulir A pada 7 Desember 2020, yang berisi komitmen Indonesia untuk ikut dalam program vaksin corona gratis ini. Formulir A berisi tentang hal-hal umum yakni rencana pemerintah Indonesia untuk melaksanakan program vaksinasi virus corona Covid-19.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan dengan menandatangani formulir B ini, maka Indoneisa maksimal bisa mendapatkan sebanyak 108 juta dosis vaksin corona secara gratis dari Gavi.

Menkes menjelaskan, sebelumnya Indonesia telah mendapatkan komitmen sebanyak 125 juta vaksin corona dari dari Sinovac. Selain itu sebanyak 50 juta AstraZeneca, lalu dari Novavax sebanyak 25 juta, 

"Juga dari Pfizer dalam waktu dekat akan kami tandatangni. Dengan sebanyak 108 juta dosis vaksin corona dari Gavi akan mencukupi bagi Indonesia untuk melakukan vaksinasi penduduk Indonesia," katanya.

Budi Gunadi menjelaskan, vaksin corona dalam skema Gavi ini sifatnya gratis sehingga Indonesia tidak mengeluarkan biaya. 

"Saat pengadaan ini selesai kami akan fokus ke logisitik dan proses vaksinasinya sendiri," kata Menkes.

Dalam kesempatan itu Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, permintaan RI untuk mendapat vaksin corona gratis dari Covax Fasility yang dikembangkan oleh konsorsium Gavi melengkapi dokumen 7 Desember 2020.

Sebagai gambaran, pemerintah telah menerima pengiriman vaksin corona yang dipesan dari Sinovac sebanyak 3 juta dosis yang sudah tiba di Tanah Air. 

Dari Sinovac pemerintah akan menambah sebanyak 122,5 juta dosis lagi vaksin corona dalam bentuk bahan baku yang akan diproduksi oleh Indofarma.

Selai itu pemerintah juga akan membeli vaksin corona dari Novavax sebanyak 50 juta dosis, 

Sedangkan dari Gavi Covax Facility rencananya semula akan mengimpor vaksin corona sebanyak  54 juta dosis.

Pemerintah Indonesia juga telah mendapakan komitmen untuk mengimpor vaksin corona dari AstraZeneca sebanyak 50 juta dosis.

Sementara vaksin corona dari  Pfizer yang dipesan sejumlah 50 juta dosis vaksin. 

"Artinya, jumlah totalnya yang sudah firm order itu 329,5 juta, hanya pengaturannya nanti akan dilakukan oleh Menteri Kesehatan,” ujar Presiden Joko Widodo (6/1).

Sebelumnya presiden menginstruksikan agar pada tahap segera mengirimkan 5,8 juta vaksin corona pada awal Januari ke daerah. 

Berikutnya pada bulan Februari 2021 sebanyak 10,45 juta vaksin corona harus didistribusikan lagi ke daerah. 

Selanjutnya pada Maret 13,3 juta vaksin corona  juga harus terdistribusi dan bisa dilaksanakan vaksinasinya oleh daerah-daerah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×