kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Populer tidak jaminan menang pilgub Jawa Barat


Senin, 15 Januari 2018 / 23:40 WIB
Populer tidak jaminan menang pilgub Jawa Barat
USAI TES KESEHATAN CAGUB JABAR


Reporter: Agus Triyono | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Empat pasangan gubernur dan wakil gubernur siap berlaga dalam pemilihan pucuk pimpinan Jawa Barat, Juni 2018 ini; TB Hasanuddin - Anton Charliyan, Ridwan Kamil- Uu Ruzhanul Ulum, Deddy Mizwar - Dedi Mulyadi dan Sudrajat - Muhammad Syaikhu. Mereka akan bertarung memperebutkan 32,8 juta suara masyarakat Jawa Barat.

Hitungan popularitas, pasangan calon Ridwan Kamil- Uu dan Deddy Mizwar- Dedi Mulyadi melebihi dua pasangan lain; TB Hasanuddin- Anton Charliyan dan Sudrajat Syaikhu. Maklum saja, untuk Ridwan dan Deddy Mizwar, sebelum calon lain menyiapkan diri, sudah ancang- ancang mencalonkan diri menjadi gubernur.

Mereka saat ini juga masih menjabat. Untuk Ridwan Kamil, saat ini dia masih menjabat sebagai Walikota Bandung. Dia dianggap sukses dalam membuat terobosan dalam memimpin Kota Kembang. Dia juga dianggap sebagai raising star di Jawa Barat.

Sementara itu Deddy Mizwar saat ini juga masih aktif sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat. Dia, walaupun saat ini hanya wakil gubernur sudah cukup dikenal oleh masyarakat Jawa Barat.

Sementara itu, TB Hasanuddin- Anton Charliyan dan Sudrajat- Syaikhu popularitas dirasa masih kurang. Mereka kurang dikenal. Mereka juga baru muncul di menit- menit akhir menjelang pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur ke KPUD Jawa Barat.

Meskipun demikian, popularitas bukan jaminan Ridwan kamil dan Deddy Mizwar nantinya akan mudah mengungguli TB Hasanuddin dan Sudrajat. Pasalnya, Hendri Satrio, pengamat politik Universitas Paramadina mengatakan, popularitas saja tidak cukup mengantarkan calon mendapatkan kursi empuk Jawa Barat I. Popularitas harus juga didukung oleh mesin politik yang handal.

Kasus pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat tahun 2008 dan 2013 lalu paling tidak bisa menunjukkan betapa popularitas dalam pemilihan kepala daerah Jawa Barat bisa terjungkal oleh efektifnya kinerja mesin partai. Dalam pemilihan 2008 misalnya, Ahmad Heryawan- Dede Yusuf berhasil meraih 40,50% suara.

Mereka berhasil menjungkalkan pasangan Agum Gumelar - Nu'man Abdul Hakim dengan perolehan suara 34,55%. Padahal secara elektabilitas, pasangan Ahmad Heryawan- Dede Yusuf hanya 7% jauh dibandingkan dengan Agum dan pasangannya yang 51%.

"Untuk mesin politik ini, TB Hasanuddin dan Sudrajat memiliki keunggulan. PKS kuat, PDIP juga kuat. Itu yang harus diwaspadai pasangan lain," katanya kepada Kontan pekan ini.
Agar bisa menandingi kekuatan mesin politik TB Hasanuddin yang dimotori PDIP dan Sudrajat yang dimotori PKS dan Partai Gerindra, geng Ridwan Kamil dan deddy Mizwar harus cepat. Mereka harus segera menghimpun relawan untuk segera bekerja.

Memang upaya tersebut tidak akan mudah. Keterbatasan waktu pemilihan yang tidak lebih dari lima bulan lagi, akan menyulitkan langkah mereka. Direktur Populi Center, Usep S Akhyar mengatakan, agar bisa cepat, pasangan tersebut harus membuat fokus.

Terdapat banyak basis yang bisa digarap oleh tim sukses Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar agar dulangan suara mereka bisa meningkat pesat. Untuk Ridwan Kamil dan Uu, mereka saat ini punya kekuatan besar di kawasan Priangan Timur, seperti; Tasikmalaya, Ciamis dan Sumedang.
Latar belakang Uu sebagai cucu ulama besar di kawasan tersebut, Choer Affandi paling tidak akan membantunya dan Ridwan Kamil mendulang suara besar di kawasan tersebut.

Dus, fokus mencari suara harus diarahkan ke Jawa Barat bagian utara. Kawasan yang selama ini dikenal sebagai basis pemilih tradisional PDIP tersebut harus mulai mereka garap.

"Mereka harus mulai kerja keras di situ karena potensi suaranya juga besar," katanya. Pun begitu dengan Deddy Mizwar- Dedi Mulyadi. Walaupun saat ini; Deddy Mizwar mempunyai keunggulan karena dia masih menjabat sebagai wakil gubernur Jawa Barat dan Dedi Mulyadi juga punya basis kuat di daerahnya, kedua figur tersebut tidak boleh terlena.

Mereka harus juga mulai fokus dalam menggarap basis suara lawan agar bisa menang. Untuk TB Hasanuddin dan Sudrajat, agar menang, mereka juga harus memaksimalkan potensi mereka.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×