Reporter: Handoyo | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Proyek Pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (elevated) konsorsium antara PT Jasa Marga Tbk dengan PT Ranggi Sugiron Perkasa dan jalan tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM) konsorsium dari PT Waskita Toll Road, PT Energy Bumi Mining dan PT Panca Wira Usaha diteken.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, jalan tol Jakarta-Cikampek II Elevated ini sepanjang 36 kilometer (km) dengan investasi sebesar Rp 16 triliun, sedangkan untuk jalan tol KLBM panjangnya 38 km dengan nilai investasi lebih dari Rp 12 triliun.
“Saya kira manfaatnya masing-masing jalan tol yaitu diharapkan dapat menjadi salah satu solusi dalam mengatasi kepadatan lalu lintas di wilayah sekitarnya, terutama memperlancar distribusi yang dapat mengurangi biaya logistik secara ekonomis,” kata Basuki, Senin (5/12).
Basuki berharap, pengerjaan kedua proyek infrastruktur jalan ini dapat segera dikerjakan dan tidak perlu menunggu groundbreaking. Proyek ini merupakan prakarsa pertama jalan tol yang menggunakan mekanisme penjaminan yang risiko investasinya dijamin oleh PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII).
"Harapannya mekanisme penjaminan dalam pengusahaan jalan tol ini akan menurunkan risiko investasi, meningkatkan bancability proyek, sehingga meningkatkan minat sektor swasta dan perbankan untuk berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur," ujar Basuki.
Pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek II (elevated) akan membentang dari Cikunir hingga Karawang Barat bertujuan agar lalu lintas jarak jauh yang menuju Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur dapat mengakses koridor Jakarta-Cikampek dengan menggunakan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (elevated) sehingga waktu tempuh lebih pendek.
Proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (elevated) direncanakan akan dibangun mulai Triwulan II tahun 2017 dan ditargetkan beroperasi pada 2019 dengan masa konsesi selama 45 tahun. Kontrak konstruksi pada pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (elevated) menggunakan Contractor Pre Financing (CPF), artinya kontraktor akan mendanai proyek terlebih dahulu.
Sementara untuk tol KLBM konstruksinya direncanakan mulai pada semester I tahun 2017 dengan target Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR) pada 2019 sebesar 21.718 kendaraan. Jumlah lajur yang akan dibangun sebanyak 2x2 lajur untuk tahap I dan 2x3 untuk ultimate.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News