kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.299.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.707   -11,00   -0,07%
  • IDX 8.395   57,53   0,69%
  • KOMPAS100 1.168   8,20   0,71%
  • LQ45 854   5,85   0,69%
  • ISSI 291   2,33   0,81%
  • IDX30 444   1,43   0,32%
  • IDXHIDIV20 513   2,30   0,45%
  • IDX80 132   1,04   0,80%
  • IDXV30 138   1,56   1,14%
  • IDXQ30 141   0,50   0,35%

Pernah kecewa, BKPM serius saring investor China


Senin, 22 Juni 2015 / 06:54 WIB
Pernah kecewa, BKPM serius saring investor China


Reporter: Agus Triyono | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Pemerintah menyaring investor China yang mau masuk dan investasi di dalam pembangunan infrastruktur. Penyaringan tersebut mereka lakukan dengan melacak kredibilitas investor China yang mau masuk ke Indonesia.

Franky Sibarani, Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) mengatakan, untuk menyaring investor potensial asal China tersebut, BKPM sudah menjalin kerjasama dengan Bank of China. Kerjasama tersebut dilakukan agar pemerintah bisa mendapatkan gambaran dari bank tersebut atas kredibilitas debitur mereka yang mau berinvestasi di Indonesia.

Dengan upaya tersebut, pemerintah berharap, buruknya pengalaman kerjasama dalam pembangunan infrastruktur dengan investor China dalam pembangunan Program Percepatan Pembangunan pembangkit Listrik Bertenaga Batubara, Gas dan Energi Terbarukan yang terjadi beberapa waktu lalu tidak terulang kembali. "Perbankan seperti mereka pasti punya kepentingan agar debitur mereka punya investasi penguntungkan, karena itu kami kerjasama dengan mereka," kata Franky pekan kemarin

Pemerintah RI memang mempunyai pengalaman buruk dengan kontraktor China dalam pembangunan infrastruktur. Pengalaman buruk ini terjadi dalam pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 10 ribu megawatt yang masuk dalam Fast Track Programme Tahap I. Waktu itu, kapasitas produksi pembangkit listrik yang dibangun kontraktor asal China tidak memuaskan, karena hanya mampu mencapai 30%- 50% saja.

Atas kejadian tersebut, Adrinof Chaniago, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas mengatakan, pemerintah akan selektif dengan investor China. Franky mengatakan, dari upaya seleksi yang dilakukan dengan Bank of China, pemerintah sudah mendapatkan 40 daftar investor China yang kredibel dan bisa digaet untuk investasi di Indonesia. Mereka antara lain; SDIC dan China Anhui Conch Group Co. Ltd.

Franky mengatakan dari 40 investor tersebut, sampai saat ini sudah 20 yang diajak komunikasi oleh BKPM. Dari hasil komunikasi tersebut, BKPM mendapatkan gambaran, banyak investor China yang mau masuk berinvestasi di Indonesia.

Mereka umumnya berminat untuk berinvestasi di industri perkapalan. "Mereka bahkan ada yang sudah minta disiapkan 5000 hektare lahan, saya lupa namanya karena sulit- sulit namanya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×