kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penurunan impor indikasikan penurunan daya beli


Senin, 15 Mei 2017 / 21:02 WIB
Penurunan impor indikasikan penurunan daya beli


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto mengatakan, penurunan nilai impor di bulan April dibanding Maret 2017 bertolak belakang dengan kondisi yang ada.

Sebab, April merupakan waktu menjelang puasa dan Lebaran. Tak hanya itu, di bulan tersebut nilai tukar rupiah relatif stabil dan malah terapresiasi 0,27%.

Menurutnya, menurunnya impor konsumsi jelang puasa mengindikasikan perdagangan sektor ritel yang melemah. Hal tersebut dipicu oleh melemahnya daya beli masyarakat, walaupun permintaan impor pangan kelompok serealia masih meningkat.

"Namun untuk barang konsumsi sekunder, permintaan impor melemah. Jelas ini terkait daya beli yang turun," kata Eko saat dihubungi KONTAN, Senin (15/5).

Merujuk pada data BPS, impor barang konsumsi tercatat turun sebesar 17,73% month on month (MoM). Penurunan impor juga terjadi pada kelompok bahan baku penolong dan kelompok barang modal masing-masing sebesar 9,75% dan 7,38% MoM.

Sementara penurunan impor bahan baku dan barang modal, menunjukkan tanda-tanda permintaan di sektor industri melemah lantaran ketergantungan industri pada bahan baku dan barang modal impor masih tinggi.

Menurut Eko, kebijakan penyesuaian harga yang diatur pemerintah (administered price) menjelang puasa, khususnya kenaikan tarif listrik 900 volt ampere (VA) di awal Mei ini secara nyata menurunkan daya beli.

"Hal itu kemudian terefleksikan dari melemahnya impor dan melemahnya kinerja industri pengolahan yang tumbuh di bawah pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2017," tambahnya.

Ia memperkirakan, nilai impor bulan ini akan naik. Tetapi kenaikan tersebut bersumber dari kenaikan impor bahan bakar minyak (BBM) menjelang mudik Lebaran dan kenaikan impor pangan. Sementara impor barang konsumsi sekunder diperkirakan masih akan turun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×