kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah tak khawatir inflasi rendah jelang Lebaran


Kamis, 07 Juni 2018 / 20:30 WIB
Pemerintah tak khawatir inflasi rendah jelang Lebaran


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan, inflasi yang rendah jelang Lebaran tak perlu dikhawatirkan. Sebab, inflasi rendah tidak menandakan daya beli yang lemah.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, laju inflasi selama Mei 2018 sebesar 0,21% secara bulanan (mtm) dan 3,23% secara tahunan (yoy). Angka ini merupakan yang terendah selama periode Mei dalam empat tahun terakhir.

"Jangan khawatir. Itu (inflasi) tidak satu banding satu dengan pertumbuhan," ujar Darmin di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (7/6).

Ia mengatakan, rendahnya inflasi pada bulan lalu justru bagus. Sebab, beberapa harga komoditas pangan yang menurun. Kelompok pangan atau volatile food menjadi penyebab utama inflasi sebesar 0,19% (mtm). Rata-rata inflasi volatile food pada bulan Ramadhan dalam empat tahun terakhir sebesar 1,59% (mtm).

Inflasi pangan terutama bersumber dari komoditas daging ayam ras dan telur. Sementara komoditas cabai merah, bawang putih, beras dan cabai rawit mencatat deflasi seiring dengan stabilnya pasokan.

Secara tahunan, inflasi volatile food tercatat sebesar 4,33% (yoy), lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 5,08% (yoy).

Sementara, inflasi barang/jasa yang diatur pemerintah (administered prices) pada Mei 2018 mencapai 0,27% (mtm), sedikit lebih tinggi dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,24% (mtm). Ini didorong oleh kenaikan inflasi angkutan udara menjelang libur hari raya Idul Fitri.

Secara tahunan, komponen administered prices mencatat inflasi sebesar 3,61% (yoy), lebih rendah dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 4,04% (yoy).

Soal ekonomi tahun ini sendiri, Darmin mengatakan bahwa pada tahun ini pemerintah memiliki perhelatan besar yang diharapkan mampu mendorong pertumbuhan, di antaranya Pilkada serentak, Asian Games, hingga Annual Meeting IMF-World Bank.

"Ada Pilkada serentak itu pasti dampaknya akan ada pengeluaran. Akan ada Asian Games. Ada kejadian-kejadian yang akan mendorong (konsumsi)," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×