kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah siapkan jurus stabilisasi harga pangan


Minggu, 15 Mei 2016 / 17:48 WIB
Pemerintah siapkan jurus stabilisasi harga pangan


Reporter: Handoyo | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pemerintah berupaya sekuat tenaga untuk melakukan stabilisasi harga kebutuhan pokok utamanya menjelang ramadhan yang jatuh pada awal Juli mendatang. Berbagai langkah telah disusun agar lonjakan harga tidak terjadi sehingga mengakibatkan daya beli masyarakat menurun.

Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemdag) Karyanto Suprih mengatakan, untuk mengantisipasi hal tersebut akhir pekan kemarin telah dilakukan rapat dengan Kementerian dan Lembaga yang terkait. "Intervensi pasti, pemasukan harus cepat," kata Karyanto, akhir pekan lalu.

Persoalan pokok yang menjadi perhatian saat mendekati ramadhan seperti saat ini adalah ketersediaan pasokan bahan pokok di pasaran. Oleh karenanya itu, menurut Karyanto untuk menjaga ketersediaan bahan pokok yang harus didatangkan dari luar negeri perizinannya sudah diberikan oleh Kemdag.

Untuk sapi bakalan misalnya, dari 250.000 ekor yang direkomendasikan pemasukannya sampai September sudah diteken. Sedangkan untuk daging sapi beku sebanyak 10.000 ton, separuhnya sudah diberikan izinnya kepada PT Berdikari.

Pemerintah juga telah memiliki target terhadap beberapa komoditas pokok tersebut. Untuk daging sapi target yang dipatok adalah Rp 85.000 per kilogram (kg), padahal saat ini harganya masih sangat tinggi berada diatas Rp 100.000 per kg.

Beberapa opsi lain yang mungkin menjadi pilihan saat harga daging membumbung adalah memperbolehkan daging sapi beku untuk dijual di pasar tradisional. "Menteri (Mendag) berfikir apakah itu dapat dihilangkan (dijual ke pasar tradisional). Sedang dibahas untung ruginya, kalau bisa ya jalan," ujar Karyanto.

Opsi pembukaan kran impor sapi asal India juga masih menungu waktu. Saat ini Kementerian Pertanian (Kemtan) tengah melakukan verifikasi. Diharapkan bila itu sudah dinyatakan aman, maka izin impor dapat segera diberikan. Dengan dibukanya sumber pemasukan baru, harga daging sapi menjadi lebih bersaing.

Perhatian lain pemerintah juga mengarah pada harga gula dan cabe. Selain persoalan kuantitas, kelancaran distribusi pasokan juga menjadi perhatian. Pasalnya, dalam peraturan kendaraan pengangkut selain bahan pokok dilarang untuk melintas. Oleh karena itu perlu pengaturan agar tidak terjadi kelangkaan.

Badan Urusan Logitik (Bulog) juga telah siap untuk membantu pemerintah untuk stabilitas harga kebutuhan pokok. Salah satu yang akan dilakukan adalah melakukan operasi pasar (OP) saat harga mulai merangkak naik.

Untuk beras Bulog akan menyiapkan sebanyak 200.000 ton. Untuk daging sapi, pihaknya bekerja sama dengan Berdikari. Sementara untuk gula Bulog akan bekerja sama dengan PT PPI. "Kapan dibutuhkan, kami siapkan saat ini," ujar Direktur Komersial Bulog Fajri Sentosa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×