kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45982,64   -7,73   -0.78%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah sedang cari anggaran peremajaan lahan komoditas


Minggu, 13 Mei 2018 / 15:07 WIB
Pemerintah sedang cari anggaran peremajaan lahan komoditas
ILUSTRASI. Peremajaan sawit


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program peremajaan kelapa sawit kini tengah dilakukan oleh pemerintahan, namun tak hanya berhenti di komoditas itu saja, pemerintah juga berharap dapat melakukan penanaman lahan untuk varietas lain seperti karet, kopi, kelapa dan kakao. Namun untuk saat ini, rencana tersebut terkendala masalah pendanaan.

"Kementerian Pertanian mengubah anggarannya, yang tadinya peremajaan karet, kelapa, kopi, kakao sekitar Rp 2 triliun dirubah ke penggunaan yang lain, sehingga kita lagi mencari sumber lain," jelas Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution kepada Kontan.co.id, Kamis (10/5).

Menurutnya, seandainya anggaran tersebut tidak di alokasikan, maka program peremajaan terutama untuk kebun karet bisa dilakukan dalam waktu dekat. Namun karena perubahan tersebut, maka pemerintah tengah mencari sumber lain.

Adapun pohon karet menjadi salah satu prioritas untuk diremajakan karena komoditas tersebut hampir seluruhnya dimiliki rakyat dan memiliki masa tanam yang cukup lama yakni hingga 25 tahun.

Berdasarkan perhitungan Darmin, terdapat total hampir 3 juta hektare lahan karet milik rakyat saat ini. Sehingga dalam 25 tahun, dapat melakukan peremajaan untuk 120.000 hektare per tahunnya.

Tak hanya karet, namun peremajaan lahan kopi juga tengah dikaji. Namun bakal dibutuhkan penelitan yang rinci untuk menemukan lokasi peremajaan dan varietas kopi yang bakal dianggarkan untuk proyek tersebut.

Pasalnya, berbeda dengan pohon kelapa sawit dan karet, penanaman pohon kopi sangat bergantung pada lokasi geografis dan tanaman penunjang di sekitar area. Namun secara umum, tanaman kopi arabika akan menjadi fokus utama karena dinilai sebagai keunggulan dari Indonesia.

"Arabika kita punya kelebihan itu maka harus dibuat kajian yang baik agar membuat roadmap yang baik untuk diremajakan," kata Darmin.

Menurutnya, program peremajaan tersebut seharusnya dapat mulai dikerjakan pada tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×