kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah klaim turunkan karhutla signifikan


Rabu, 01 November 2017 / 21:24 WIB
Pemerintah klaim turunkan karhutla signifikan


Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam kurun waktu dua tahun terakhir telah meredam sejumlah titik api Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengklaim di tahun ini pertama kalinya hingga Oktober 2017 tidak ada kepulan asap pada wilayah lintas batas.

Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (DJPPI), Nur Masripatin mengatakan perubahan luas kebakaran tahun ini hingga Oktober 2017, tercatat 150.547 hektare.

Angka ini jauh menurun ketimbang tahun 2016 luas lahan kebakaran sebesar 438.350 hektare, angka ini juga lebih turun ketimbang tahun 2015 dengan luas lahan terbakar 2,6 juta hektare.

Dia bilang, titik hotspot di tahun ini juga di perkirakan turun hingga 1.659 titik. Ini turun ketimbang tahun 2016 dengan 2.100 titik api.

"Harapannya dengan kondisi cuaca serta usaha bersama ini maka tidak terjadi kebakaran sampai akhir tahun ini," kata Nur Masripatin, Rabu (1/11).

Ia menyatakan, hal tersebut dicapai karena kebijakan pencegahan dengan penegakan hukum untuk meningkatkan keberhasilan kepatuhan hukum pada perusahaan sektor kehutanan. Penegakan hukum yang telah dilakukan, diklaim untuk pertama kali dilaksanakan sanksi administratif bagi korporasi.

Sanksi tersebut berupa, pencabutaan izin tiga perusahaan, pembekuan izin 16 perusahaan, paksaan pemerintah 29 perusahaan dan surat peringatan 189 perusahaan.

Selain itu dia bilang ada 700 desa yang terindentifikasi rentan Karhutla, ini menjadi salah satu fokus patroli terpadu antara KLHK, Polri dan perangkat desa. Kemudian juga karena kebakaran yang besar, asap lintas batas dan asap yang terjadi dikarenakan kebakaran yang terjadi di hutan atau di lahan gambut. Maka beberapa hal yang dilakukan terkait dengan pengelolaan gambut adalah restorasi gambut.

"Yang sedang dan akan dilakukan, adalah sistem peringatan dini agar kita bisa memberikan informasi yang akurat. Tidak hanya beberapa saat terjadinya Karhutla, tapi beberapa bulan sebelum itu sehingga antisipasi atau tindakan pencegahan karhutla bisa dilakukan lebih awal," pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×