kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah intensifkan kerja sama infrastruktur Indonesia-Jepang


Minggu, 21 Januari 2018 / 19:14 WIB
Pemerintah intensifkan kerja sama infrastruktur Indonesia-Jepang
ILUSTRASI. PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATERA LAMPUNG


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebelum diterima Presiden Joko Widodo, Penasehat Khusus Perdana Menteri Jepang Hiroto Izumi sempat ditemui oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Keduanya bicara intensif soal kerja sama pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Dalam pertemuan tersebut dibahas antara lain kerja sama pembangunan jalan tol Padang – Bukit Tinggi – Pekanbaru yang merupakan sirip jalan tol Trans Sumatra, jalan akses Pelabuhan Patimban, sistem pengolahan limbah terpusat DKI Jakarta (Jakarta sewerage system) dan kereta cepat Jakarta-Surabaya.

"Kami mendorong pembangunan terowongan jalan tol Padang-Bukittinggi-Pekanbaru mendapatkan pembiayaan JICA, termasuk konstruksi jalan penghubungnya," ungkap Menteri Basuki Hadimuljono dalam keterangan pers.

Hal ini bertujuan untuk membentuk model dukungan keuangan untuk proyek jalan tol di masa depan. Kedua belah pihak telah bersedia untuk menandatangani perjanjian pinjaman pada tahun 2018 sekaligus menandai peringatan 60 tahun hubungan diplomatik kedua negara.

Untuk pembangunan tol Padang – Bukit Tinggi – Pekanbaru, pemerintah Jepang menyatakan komitmennya untuk membiayai sebagian konstruksi yakni sepanjang 40 km termasuk terowongan sepanjang 7 km melalui pinjaman kepada pemerintah Indonesia. Biaya konstruksi total yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tol sepanjang 255,8 km tersebut mencapai Rp 65 triliun, dengan masa konstruksi 2018-2023.

Sementara itu untuk pembangunan jalan akses Pelabuhan Patimban tahap I sepanjang 8,1 km, telah ditandatangani perjanjian pinjamannya pada 15 November 2017 senilai ¥ 118,9 miliar atau sekitar Rp 14,2 triliun. Saat ini sedang dalam tahapan pelelangan untuk konsultan supervisi dan kontraktor.

Ditargetkan pada akhir Mei 2018 sudah selesai dan dapat dilakukan penandatanganan kontrak sekaligus dimulainya konstruksi pada pertengahan 2018. Masa konstruksi direncanakan berlangsung selama 12 bulan sehingga pada September 2019, jalan akses Pelabuhan Patimban sudah selesai.

Jalan akses Pelabuhan Patimban tahap 1 akan menghubungkan jalan nasional di Pantai Utara Jawa hingga menuju ke Pelabuhan Patimban. Menteri Basuki mendorong pemerintah Jepang juga dapat membiayai tahap 2 yakni tersambung ke jalan tol Cikopo - Palimanan (KM 88) sepanjang 40 km yang akan dimulai pada tahun 2019, dengan perkiraan biaya konstruksi sebesar Rp 3,86 triliun.

Proyek kerja sama lainnya yang dibahas adalah pembangunan Jakarta sewerage system dengan prioritas pada zona 1 (Pluit) dan zona 6 (Duri Kosambi) dari 15 zona yang direncanakan. Sementara untuk rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya, Kementerian PUPR juga memberikan dukungan pada pembangunan flyover untuk mengatasi perlintasan sebidang rel kereta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×