kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah cari waktu tepat umumkan kenaikan BBM


Sabtu, 01 November 2014 / 11:27 WIB
Pemerintah cari waktu tepat umumkan kenaikan BBM
ILUSTRASI. Indonesia tahun ini mendapat 221.000 kuota jemaah haji


Reporter: Agus Triyono, Jane Aprilyani | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pemerintah masih belum bulat menentukan waktu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi. Itu sebabnya, pemerintah berharap masyarakat  tidak berspekulasi mengenai waktu kenaikan harga BBM.

Sofyan Djalil, Menko Perekonomian  hanya menjanjikan, pemerintah akan mengumumkan  kenaikan  harga BBM bersubsidi di waktu yang tepat agar tidak menimbulkan kepanikan. Dia membantah informasi yang beredar bahwa harga BBM akan naik mulai hari ini (1/11). Yang pasti, kata dia, harga BBM akan naik sebelum  tahun  2014  berakhir.

"Kenaikan  harga  BBM  dan waktunya  akan diinformasikan ke masyarakat," kata Sofyan, Jumat (31/10).

Sebelumnya,  pemerintah menggelar rapat terbatas mengenai kenaikan harga BBM bersubsidi  serta  pemberian dana  kompensasi  kenaikan BBM di kantor Wakil Presiden,  Rabu  (29/10).  Sumber KONTAN yang ikut rapat tersebut menyatakan, pemerintah  akan  menaikkan  harga BBM seperti rencana semula: Rp 3.000 per liter. "Waktu kenaikan tetap awal November," ujar dia.

Sofyan menambahkan, kenaikan harga BBM bersubsidi tinggal menunggu waktu. Apalagi, jatah atau kuota BBM subsidi 46 juta kiloliter (KL) yang telah dipatok APBN-Perubahan 2014 pada tahun ini  tak  cukup. PT Pertamina sudah berteriak bahwa kuota BBM tahun ini akan bertambah 1,9 juta KL.

Pemerintah juga masih menyiapkan pemberian bantuan langsung tunai kepada rakyat miskin  sebagai  kompensasi dan  menjaga daya beli. Rencananya, Senin besok  (3/10)  Presiden Jokowi akan mengumumkan program kesejahteraan  rakyat .

"Program  kesejahteraan masyarakat  ini  untuk sementara waktu bisa dinikmati oleh masyarakat sebelum pemerintah menaikkan harga BBM,  " kata Puan Maharani, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.   

Dodi  Arifianto,  ekonom Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), menilai, kenaikan harga BBM memang harus dilakukan pemerintahan Jokowi-JK untuk mengatasi defisit anggaran pemerintah. "Kenaikan harga BBM juga penting untuk mengatasi defi sit neraca transaksi berjalan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×