kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah bagikan 29.155 lampu tenaga surya di Lanny Jaya


Minggu, 18 Februari 2018 / 21:46 WIB
Pemerintah bagikan 29.155 lampu tenaga surya di Lanny Jaya
ILUSTRASI. Ilustrasi lampu bertenaga surya


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program bantuan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) yang dibagikan gratis bagi masyarakat yang berada di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3 T) kini telah masuk ke Kabupaten Lanny Jaya, Provinsi Papua Barat. Masyarakat Lanny Jaya pun saat ini sudah dapat menikmati penerangan di malam hari.

Bantuan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berupa LTSHE di Lanny Jaya memang mencapai 29.155 LTSHE. Jumlah tersebut merupakan pembagian lampu terbanyak di Indonesia sejak program pra elektrifikasi pada 2017 lalu.

"Kami diminta untuk mengawal betul program nawacita ini untuk mewujudkan keadilan di seluruh rakyat Indonesia. Kami diserahkan tanggung jawab oleh Bapak Presiden untuk mewujudkan apa yang kami cetus sebagai energi berkeadilan", ungkap Rida Mulyana, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), dalam keterangan tertulis pada Rabu (15/2).

Hingga saat ini, LTSHE yang sudah terpasang di kabupaten ini total mencapai 19.531 unit yang tersebar di 21 distrik, sisanya, sebanyak 9.624 unit hanya tinggal dilakukan pemasangannya saja.

LTSHE yang belum terpasang tersebut di antaranya berada di Distrik Milimbo, Malagai dan Malagaineri. "Ada 39 distrik di Kabupaten Lanny Jaya ini. Kita berikan total 29.000 lebih itu untuk 21 distrik dahulu. Sisa untuk 18 distrik akan terus kami usahakan karena desa-desa yang berada di distrik itu berada pada zona merah," jelas Vincen Jigibalom, Kepala Bagian pada Dinas ESDM Lanny Jaya yang bertanggungjawab mendistribusikan LTSHE.

Hadirnya lampu tersebut disambut antusias oleh warga setempat. Warga yang dahulu cuma mengandalkan api dan lilin untuk penerangan malam, saat ini tampak penerangan menghiasi honai mereka.

"Sekarang anak-anak kami bisa belajar dengan baik. Mata mereka tidak lagi sakit, tidak batuk-batuk karena asap api. Kami juga memanfaatkan lampu ini untuk bermusyawarah, berkumpul bersama penduduk untuk berdiskusi. Karena bisa dilepas itu, bisa juga kami jadikan senter", jelas salah seorang warga Lanny Jaya, Rony Wanimbo.

Lampu berbasis energi surya ini diperuntukkan untuk menunggu jaringan PLN masuk ke daerah-daerah 3T selama tiga tahun sejak dilaksanakannya program penerangan hingga pelosok negeri. sambil menunggu jaringan transmisi masuk, Rida menyarankan agar Kabupaten Lanny Jaya mulai mengedepankan energi baru terbarukan yang cocok di daerah pegunungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×