Reporter: Silvana Maya Pratiwi , Tedy Gumilar | Editor: Andri Indradie
JAKARTA. Keinginan Sentul International Circuit (SIC) menggelar balapan Moto GP masih kuat. Pihak Sentul mengakui telah ada tiga investor yang berminat mendukung renovasi dan penyelenggaraan even itu.
Namun, mantan pebalap Matteo Guerinoni meragukan aksesibilitas Sentul yang hanya bisa dicapai lewat tol Jagorawi. Penyelenggaraan Moto GP di sirkuit itu bisa memancing kemacetan luar biasa dan menyulitkan calon penonton yang hendak menuju ke sirkuit.
Matteo ingat betul saat penyelenggaraan balapan mobil A1 Grand Prix di Sentul pada 12 Februari 2006. “Saya terhenti empat jam di tol. Presiden SBY juga enggak bisa nyampe dan harus naik motor,” katanya.
Ia menilai opsi membangun sirkuit baru, seperti yang diwacanakan oleh pemerintah lebih pas. Meski jauh lebih mahal dan tak mudah direalisasikan, perencanaannya akan lebih matang dan terintegrasi dengan fasilitas pendukung.
Selain itu, akan lebih baik jika sirkuit yang dibangun bisa menggelar dua even balapan sekaligus: Moto GP dan balap mobil Formula 1 (F1). “Sebaiknya bikin seperti Sepang, tidak cuma bisa untuk Moto GP tapi juga F1. Jadi efek dan manfaatnya akan lebih besar,” sarannya.
Meski dibangun di Palembang, seperti wacana yang belakangan dimunculkan pemerintah, minat penonton masih akan tetap tinggi. Sebab selama ini banyak penggemar adu balap yang rela menonton hingga ke Sepang, Malaysia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News