kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,01   -19,50   -2.08%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menteri Susi minta masyarakat berhenti gunakan plastik sekali pakai


Senin, 19 Agustus 2019 / 22:49 WIB
Menteri Susi minta masyarakat berhenti gunakan plastik sekali pakai
ILUSTRASI. Sampah plastik di pesisir utara Jakarta


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti kembali meminta masyarakat untuk menghentikan pemakaian plastik sekali pakai seperti kresek. Dia pun mengimbau agar perusahaan-perusahaan yang masih memakai plastik sekali pakai untuk  mengalihkan produksinya ke bahan lain yang lebih tahan lama.

Menurutnya, bila konsumen memboikot kresek, maka perusahaan pun akan berhenti memproduksinya. "Jadi, tinggal maunya siapa yang mulai duluan. Pabrik yang produksi kresek atau kita,” ujar Susi dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Senin (19/8).

Menurut Susi, pemakaian plastik sekali pakai, dapat mengancam keberlangsungan ikan di laut. Pasalnya, plastik membutuhkan puluhan tahun untuk hancur sehingga sampah plastik yang bermuara di laut dapat termakan oleh ikan. Padahal, ikan merupakan sumber protein yang penting untuk kesehatan dan kecerdasan manusia.

Baca Juga: Menteri Susi protes keras, saat Sri Mulyani disuguhi air minum botol plastik

Susi kembali memberikan imbauan ini saat memimpin gerakan Menghadap Laut 2.0 di Pantai Timur Ancol, Jakarta pada Minggu (18/8).

Gerakan Menghadap Laut 2.0 merupakan gerakan bersih-bersih laut dan sungai. Gerakan ini dilaksanakan oleh  Pandu Laut Nusantara, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Yayasan EcoNusa bersama 300 komunitas, organisasi, perusahaan swasta, BUMN, dan Pemerintah Daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Tahun ini bersih-bersih laut tersebut dilaksanakan di 108 titik pantai dan 5 titik sungai, melesat dari rencana awal yakni 74 titik.

Dari Pantai Timur Ancol, Menteri Susi bersama para relawan yang hadir berhasil mengumpulkan total 7.525,3 kg sampah yang terdiri dari 409,6 kg soft plastic, 107,6 kg hard plastic, 23 kg kertas, 395,6 kg karet, 6.119 tekstil, 187,2 kg kayu olahan, 2,6 kg logam, 129,3 kg kaca dan keramik, 3,9 kg b3, serta 147,5 kg bahan lainnya.

Baca Juga: Multi Inti Digital Bisnis bersiap mengembangkan lima aplikasi digital

Dalam gerakan tersebut, Susi pun melihat banyak sampah yang berupa limbah kain yang diikat dengan plastik berserakan di sekitar pantai, Susi memperkirakan adanya pihak-pihak yang secara sengaja membuang sampah limbah tekstil di wilayah itu.

“Dari sampah yang ada di sini, saya lihat ada kesengajaan membuang sampah limbah tekstil. Mungkin dari konveksi, sisa-sisa bahan bikin kaos-kaos diikat lalu dibuang saja kemari,” ujarnya.

Susi pun mengimbau agar perusahaan-perusahaan tidak membuang sisa-sisa limbah ke laut dan pantai secara sengaja. Ia akan menginvestigasi hal ini dan mengirimkan alat berat (eskavator) untuk membersihkannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×