kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Menkominfo: Kalau tidak penting ga usah pakai Facebook dulu


Selasa, 10 April 2018 / 12:49 WIB
Menkominfo: Kalau tidak penting ga usah pakai Facebook dulu
ILUSTRASI. GLOBAL-MARKETS/


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menggunakan media sosial Facebook untuk sementara waktu. Hal tersebut menyusul terjadinya kebocoran data1,90 juta akun Facebook asal Indonesia lantaran aplikasi kuis Cambridge Analytica beberapa waktu lalu.

"Kalau tidak penting banget, tidak usaha pakai media sosial, tidak usah pakai Facebook sampai ada kejelasan," ungkap Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara di Istana Kepresidenan, Senin (9/4).

Pasalnya, sampai saat ini pemerintah masih belum mendapatkan update terbaru dari Facebook terkait hal ini. Padahal, teguran tertulis dan lisan sudah disampaikan ke pihak Facebook. "Saya dari Kamis lalu, minta update, peruntukan data itu juga belum diserahkan kepada kami," jelasnya.

Apalagi, ada aplikasi kuis serupa Cambridge Analytica yakni Cubeyou di Facebook yang juga bisa meretas data penggunanya. Pemerintah pun sudah menerima laporan terkait Cubeyou, tapi sayangnya lagi-lagi Facebook belum memberikan auditnya kepada pemerintah.

Untuk itu, jika masih ada masyarakat yang masih aktif di Facebook, Rudiantara bilang, untuk jangan mudah tergiur dalam mengikuti kuis. Bahkan, dirinya sudah meminta Facebook untuk menonaktifkan aplikasi kuis yang ada, seperti pertanyaan-pertanyaan psikologis yang tidak disadari oleh pengguna akun.

Tak hanya itu, Rudiantara juga mewanti-wanti bagi masyarakat yang ingin membuat akun baru di media sosial untuk hati-hati mengisi data yang disampaikan. Dengan demikian, ia mengajak bagi masyarakat untuk menggunakan media sosial chating buatan dalam negeri. "Buatan Indonesia kan banyak, ada Qlue dan Catfiz, banyak lah apresiasi anak muda Indonesia," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×