kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menko Luhut ikutkan Bank Dunia untuk penanganan sampah


Kamis, 05 Juli 2018 / 08:36 WIB
Menko Luhut ikutkan Bank Dunia untuk penanganan sampah
ILUSTRASI. Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menko Maritim Luhut Pandjaitan mengatakan kunjungan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim ke Indonesia kali ini selain meninjau penanganan stunting (masalah gizi kronis) juga akan memperkuat komitmen pemerintah dalam memerangi sampah plastik.

Hal itu ditandai dengan kunjungan Luhut dengan Presiden WB Jim Yong Kim ke Bali yang akan membahas soal sampah. Adapun pemerintah menargetkan untuk mengurangi 70% sampah plastik pada 2025 mendatang.

"Presiden Jim juga akan kami undang untuk mengunjungi Balai Pengelolaan Hutan Mangrove dan melakukan diskusi roundtable tentang sampah dan penanganannya dengan beberapa Menteri, seperti Menteri Keuangan, Menteri PUPR, dan Menteri Desa," ujar Luhut Menko Maritim di Jakarta Rabu (4/7).

Adapun kunjungan Menko Luhut dengan Bank Dunia dilakukan pada hari ini, Kamis (5/7) hingga Jumat (6/7). Menurut Luhut, sampah merupakan masalah yang serius.

Untuk itu menanganinya membutuhkan pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan pemerintah sedang mempersiapkan Peraturan Presiden (Perpres) mengenai penanganan sampah nasional. "Jika sudah ada Perpres, kita akan ajukan anggaran untuk program ini dalam rancangan perubahan APBN 2018," jelasnya.

Bank Dunia sendiri saat ini akan menjalankan proyek Dana Perwalian Kemaritiman Indonesia (Indonesia Oceans Multi Donor Trust Fund) yang memberikan dukungan strategis terhadap seluruh Agenda Kelautan Indonesia. Dukungan yang diberikan antara lain mendukung perbaikan terhadap perencanaan, koordinasi, kebijakan dan pendanaan strategi kelautan Indonesia.

Kedua, mendukung upaya pengurangan limbah plastik yang diwujudkan dalam Rencana Aksi Nasional Pengurangan Sampah Plastik. Ketiga, mendukung ketahanan daerah pesisir dan sumber daya laut. Dana Perwalian ini dikelola oleh Bank Dunia, yang merupakan dana hibah dari Norwegia dan Denmark, masing-masing berjumlah US$ 1,4 juta dan US$ 875.000.

Dana ini bertujuan menciptakan sinergi dengan program sejenis lainnya di bawah Bank Dunia dan mitra pembangunan lainnya, termasuk dalam meningkatkan pengelolaan sampah di berbagai kota di Indonesia.

Selain itu badan ini juga menjalankan Proyek Pengelolaan Sampah Padat Bank Dunia (National Municipal Solid Waste Management Project) yaitu memberikan dukungan kepada Kementerian PUPR serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam melaksanakan program pengelolaan sampah senilai US$1.2 miliar yang sebagian besar akan didanai oleh pemerintah pusat dan daerah.

Program ini diharapkan dapat menarik investasi pihak swasta senilai US$1.5 miliar. Pada program yang akan berlangsung selama enam tahun ini, diharapkan sekitar 30 kota di Indonesia dapat mencapai sistem pemungutan, pengelolaan dan pembuangan sampah yang lebih baik, dan secara keseluruhan dapat mengurangi jumlah sampah yang mengalir ke laut, khususnya sampah plastik.

Selain meninjau soal sampah, Menko Luhut dan Presiden Kim juga dijadwalkan untuk berkunjung ke Kompleks Garuda Wisnu Kencana di Jimbaran, sebagai bagian dari persiapan perhelatan akbar Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia yang akan digelar di Bali, Oktober mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×