kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menag resmikan Asrama Haji senilai Rp 53 miliar


Rabu, 05 Juli 2017 / 23:45 WIB
Menag resmikan Asrama Haji senilai Rp 53 miliar


Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Sanny Cicilia

BEKASI. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meresmikan gedung baru Asrama Haji Bekasi. Peresmian yang dilakukan hari ini (5/7) ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita.

Usai meresmikan, Lukman memeriksa kesiapan fasilitas gedung, antara lain kamar jemaah yang sudah dilengkapi pendingin udara, kamar mandi, dan televisi. Menag minta agar jumlah tempat sampah diperbanyak sehingga agar kebersihan asrama senantiasa terjaga.  Ia juga menyarankan agar di setiap kamar diberi stiker penunjuk arah kiblat agar memudahkan jamaah ketika hendak beribadah di dalam kamar, kendati di kompleks asrama telah tersedia masjid. 

Usai meninjau, Lukman mengapresiasi kesiapan gedung baru asrama haji Bekasi. Ia berharap keberadaan gedung baru itu akan dapat meningkatkan daya tampung asrama haji Bekasi. “Alhamdulillah, setelah mencek kamar-kamarnya, sudah sama dengan hotel-hotel yang nanti akan ditempati oleh para jamaah tidak hanya di Madinah tapi juga di Mekkah,” ujar Lukman dikuitip dari laman resmi Kementerian Agama, Rabu (5/7).

Menurut Lukman, seluruh asrama haji akan direnovasi agar setara dengan hotel bintang 3 dengan menggunakan dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Kakanwil Kemenag Jawa Barat H.A Buchori sebelumnya menjelaskan behwa gedung baru tersebut diberi nama Mina E. Gedung yang dibangun dengan dana SBSN sebesar Rp 53 miliar ini dapat menampung 1 kloter dengan jumlah jemaah per kamar sebanyak 4 orang.

Menurutnya, sejak tahun 2001 hingga tahun 2016, asrama haji Bekasi hanya dapat menampung jamaah sebanyak 3 kloter setiap harinya, itu pun dengan kapasitas 10 orang per kamarnya. “Sehingga tidak sedikit jamaah yang hanya transit, tidak menginap di asrama karena keterbatasan fasilitas,” ujar Buchori.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×