kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kenaikan rating R&I tak bisa redam riak-riak pasar keuangan


Rabu, 07 Maret 2018 / 20:52 WIB
Kenaikan rating R&I tak bisa redam riak-riak pasar keuangan
ILUSTRASI. Pasar modal


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga pemeringkat Rating and Investment Information, Inc. (R&I) menaikkan Sovereign Credit Rating (SCR) Republik Indonesia dari BBB-/Outlook Positif menjadi BBB/Outlook Stabil, Rabu (7/3).

Namun demikian, Ekonom Maybank Indonesia Juniman menilai, kenaikan rating dari R&I ini bukanlah hal yang baru. Sebab, hal ini sudah diprediksi oleh investor sejak Fitch menaikkan rating Indonesia pada Desember 2017.

“Nah, dengan kondisi ini, yang terjadi investor masih concern ke kondisi global dan belum lihat sisi domestik. Itu yang pada akhirnya membuat banyak portofolio investment kita keluar dari Indonesia, baik stock market maupun bond market,” kata Juniman kepada KONTAN, Rabu (7/3).

Terlebih, kondisi fundamental dalam negeri di Indonesia membuat cemas investor. Hal itu disebabkan oleh trade deficit yang semakin tinggi dan kemungkinannya akan ke terus terjadi ke depannya karena impor akan naik lebih cepat daripada ekspor seiring perbaikan ekonomi domestik.

“Ini yang membuat kondisi CAD kita under-pressure di tahun ini. Inilah yang jadi kecemasan investor walaupun tiga lembaga rating sudah melakukan upgrade, tapi belum bisa meningkatkan confidence dari foreign investor,” ujarnya.

Di samping itu, perhatian utama investor saat ini juga adalah pada hasil dari FOMC bulan ini, terutama proyeksi The Fed yang meski sudah pasti naik, arahnya belum jelas. Sebab, dari pidato Chairman The Fed Jerome Powell, menunjukkan kenaikan suku bunga bisa jadi empat kali.

“Itu yang jadi perhatian, jadi bukan rating. Rating sudah priced-in di Januari kemarin. Kecuali ada Moody’s dan S&P yang naikkan. itu baru bisa jadi katalisator di pasar keuangan kita,” jelasnya.

Namun demikian, menurut Juniman, langkah beberapa lembaga rating menaikkan peringkat Indonesia paling tidak membuat trigger bagi S&P dan Moody’s untuk menaikkan rating

“Setidaknya kalau tahun ini tidak, tahun depan bisa di-upgrade kalau ekonomi kita baik,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×