kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementerian PUPR turunkan ekspedisi jalan di Papua


Senin, 20 Februari 2017 / 16:16 WIB
Kementerian PUPR turunkan ekspedisi jalan di Papua


Reporter: Handoyo | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menurunkan tiga tim ekspedisi pada tiga ruas jalan di Papua.

Ketiga ruas tersebut yakni Merauke - Tanah Merah - Oksibil sepanjang 688,07 kilometer (km), Perbatasan Papua Barat - Nabire - Waghete arah Timika - Enarotali 275,5 km dan Sorong - Pelabuhan Arar - Manokwari 594,81 km.

Tujuan ekspedisi salah satunya untuk memberikan informasi kepada publik tentang progres peningkatan dan pembangunan jalan dan jembatan, serta infrastruktur terkait di Papua dan Papua Barat. Hal ini merupakan bagian dari Agenda Nawacita yakni membangun dari pinggiran dan meningkatan konektivitas.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, membangun jalan adalah untuk membuka keterisolasian wilayah yang dampak langsungnya bisa dirasakan antara lain memperlancar arus logistik dan menurunkan tingkat kemahalan barang di Papua dan Papua Barat.

Perbaikan jalan dilakukan dengan menurunkan alat berat dan personil untuk melakukan penanganan sementara terhadap ruas jalan di daerah Boven Digul yang rusak parah. Saat ini kondisi jalan yang sebelumnya berlumpur, sudah dilakukan pemadatan dan perkerasan.

"Tugas kita adalah memperbaiki jalan. Jangan sampai ada keluhan masyarakat baru kita kerjakan," kata Direktur Pembangunan Jalan Kementerian PU-Pera A. Gani Ghozali, dalam siaran persnya, Senin (20/2).

Perbaikan yang dilakukan pada ruas tersebut berupa pembuangan lumpur/tanah kubangan menggunakan excavator dan buldozer. Penimbunan awal menggunakan tanah atau material pilihan yang selanjutnya dipadatkan lapis per lapis dengan ketebalan masing-masing lapisan 30 cm menggunakan vibro roller.

Sementara untuk penanganan di sekitar jembatan, dilakukan penambahan kayu logging yang akan dibuang ketika penanganan permanen dilakukan. Selanjutnya dilakukan penimbunan awal menggunakan tanah pilihan dan pemadatan menggunakan vibro roller.

Penimbunan akhir dilakukan menggunakan sirtu (pasir dan batu), lalu dilakukan pemadatan menggunakan vibro roller. Selain itu juga telah dilakukan pembuatan saluran drainase di tepi jalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×