kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,64   -1,00   -0.11%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenag dukung optimalisasi UKM dalam pemenuhan kebutuhan jemaah haji dan umrah


Rabu, 13 Januari 2021 / 22:15 WIB
Kemenag dukung optimalisasi UKM dalam pemenuhan kebutuhan jemaah haji dan umrah
ILUSTRASI. Jamaah haji melakukan tawaf mengelilingi Ka'bah


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Agama (Kemenag) mendukung upaya untuk mengoptimalkan peran usaha kecil dan menengah (UKM) dalam memenuhi kebutuhan jemaah haji dan umrah.

Dukungan ini disampaikan Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi pada penandatanganan nota kesepahaman bersama (MoU) dan perjanjian kerja sama (PKS) optimalisasi peran UKM dalam memenuhi kebutuhan jemaah haji dan umrah.

Penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama ini dilakukan secara virtual oleh Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, bersama Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi, dan Ketua Umum Kadin Rosan P. Roeslani.

“Kami mendukung sepenuhnya agar pemenuhan berbagai kebutuhan jemaah haji dan umrah Indonesia di Arab Saudi dapat dipenuhi dari Indonesia dan oleh para pengusaha Indonesia,” kata Wamenag Zainut, Rabu (13/1).

Menurut Zainut, kebutuhan jemaah haji dan umrah Indonesia sangat besar. Pada kondisi normal sebelum pandemi misalnya, Indonesia mengirim 221ribu jemaah haji dan sekitar satu juta jemaah umrah ke Arab Saudi dalam setiap tahunnya. Selain itu, ada ratusan ribu warga ekspatriat Indonesia yang bekerja di Arab Saudi.

“Kondisi ini tentu diikuti adanya kebutuhan makanan dan minuman, serta sarana prasarana pendukung lainnya yang bercitarasa dan berasal dari Indonesia,” ujar dia.

Apalagi, lanjut Zainut, dalam penyelenggaraan ibadah haji 1440H/2019M, jemaah Indonesia mendapat layanan makan sebanyak 75 kali selama di Arab Saudi.

Jumlah ini terdiri atas 40 kali makan di Makkah, 1 kali makan di Bandara Jeddah, 18 kali makan di Madinah, dan 15 kali makan ketika di Arafah dan Mina, serta satu paket makan ketika di Muzdalifah.

Baca Juga: BPKH bakal setor modal ke Bank Muamalat, begini rincian rencana investasinya

Selain itu, jemaah juga mendapat tambahan konsumsi berupa snack untuk makan pagi di Makkah dan Madinah, serta satu paket kelengkapan konsumsi yang terdiri atas teh, kopi, saus, kecap, gelas dan sendok yang dikemas dalam boks.

“Kemenag terus berupaya menyediakan menu nusantara. Sejak 2014, Kemenag telah mensyaratkan penggunaan produk-produk Indonesia, kepada seluruh penyedia layanan catering, baik di Makkah, Madinah, Armina, maupun Bandara Jeddah,” ucap dia.

Ia mengatakan, produk tersebut antara lain berupa bahan baku, bumbu masak, teh dan kopi Indonesia, serta berbagai produk olahan daging, ayam, dan ikan.

Upaya lain yang dilakukan Kemenag adalah menggelar pameran produk-produk makanan dan minuman Indonesia di Jeddah. Sejak 2017, pameran ini telah digelar sebanyak empat kali.

Ada tiga tujuan penyelenggaraan pameran. Pertama, memenuhi harapan jemaah agar makanan yang disediakan bercita rasa nusantara dengan penggunaan produk dan bumbu masak dari Indonesia.

Kedua, mendukung program pemerintah dalam penggunaan produk Indonesia di seluruh unit pemerintahan. “Ketiga, meningkatkan ekspor produk Indonesia ke Arab Saudi," tutur Zainut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×