kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jokowi anggarkan Rp 1 T demi atasi banjir Pluit


Kamis, 24 Januari 2013 / 18:00 WIB
Jokowi anggarkan Rp 1 T demi atasi banjir Pluit
ILUSTRASI. Kue cantik yang mengembang sempurna akan membuat tekstur kue menjadi lembut dan enak dikonsumsi (David Hanson/Yummy)


Reporter: Fahriyadi |

JAKARTA. Tak seperti wilayah banjir lainnya yang sudah mulai surut, kawasan Pluit di Jakarta Utara masih tergenang banjir karena air pasang (rob) dan juga meluapnya Waduk Pluit. Sebagai antisipasi agar keadaan tak lebih buruk, Pemprov DKI Jakarta berencana melakukan normalisasi waduk tersebut dengan menyiapkan anggaran sekitar Rp 1 triliun.

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) mengakui bahwa saat ini Waduk Pluit memang tak bisa bekerja optimal menampung air dari berbagai penjuru.
Dalam keadaan normal kedalaman Waduk Pluit seharusnya mencapai 10 meter, namun saat ini kedalaman itu menyusut hanya tinggal 2-3 meter saja.

"Kapasitasnya tak sesuai dengan harapan, sehingga tak mampu menampung air lebih banyak lagi. Tapi, kalau kedalamannya hingga 10 meter tentu dapat menampung air lebih banyak lagi," ujar Jokowi, Rabu (23/1).

Ia menambahkan, anggaran sekitar Rp 1 triliun ini rencananya akan digunakan untuk pengadaan sheet pile atau dinding turap yang merupakan konstruksi penahan tanah yang lentur sebesar Rp 190 miliar.

Selain itu, dana yang rencananya berasal dari APBD ini juga akan dialokasikan untuk pengerukan waduk sebesar Rp 800 miliar.

"Total keseluruhannya hampir Rp 1 triliun. Normalisasi harus segera dimulai, kalau ditunda nanti lupa lagi," katanya.

Lebih jauh, mantan Walikota Solo ini menyatakan bahwa normalisasi waduk bisa membebaskan kawasan Pluit dari banjir. Namun, untuk melakukannya pada salah satu waduk terbesar di Jakarta ini bukan pekerjaan mudah. Pasalnya, Pemprov mencatat sedikitnya terdapat 17.000 kepala keluarga (KK) yang tinggal di area sekitar waduk. Padahal seharusnya daerah yang ditinggali itu termasuk dari daerah resapan air dan bukan daerah pemukiman.

"Waduk itu sekelilingnya diduduki oleh masyarakat, ada sekitar 17.000 KK. Mau tidak mau karena berhubungan dengan orang banyak, maka tahun ini akan dibersihkan, keruk, sedot, dan diberi sheet pile," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×