kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.902.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.450   167,00   1,00%
  • IDX 6.816   48,94   0,72%
  • KOMPAS100 985   6,24   0,64%
  • LQ45 763   1,83   0,24%
  • ISSI 216   1,39   0,64%
  • IDX30 397   1,52   0,38%
  • IDXHIDIV20 474   2,31   0,49%
  • IDX80 111   0,22   0,20%
  • IDXV30 115   -0,82   -0,71%
  • IDXQ30 130   0,67   0,52%

Jika tax amnesty gagal, anggaran dipotong lagi


Kamis, 01 September 2016 / 11:14 WIB
Jika tax amnesty gagal, anggaran dipotong lagi


Reporter: Handoyo, Hasyim Ashari, Uji Agung Santosa | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Pemerintah menyiapkan tiga strategi jika target penerimaan negara dari program pengampunan pajak atau tax amnesty tidak tercapai. Pertama, pemerintah melebarkan defisit menjadi 2,5%.

Dalam APBNP 2016,  defisit ditargetkan sebesar 2,35% dari PDB, nantinya diperlebar menjadi 2,5% PDB. "Ada ruang 0,5% bagi tambahan utang kalau memang diperlukan," jelas Sri Mulyani, Menteri Keuangan, kemarin.

Kedua, pemotongan anggaran lebih besar lagi. Ketiga, mengubah manajemen arus kas dengan memperpanjang proyek infrastruktur menjadi dari satu tahun jadi multiyears.

Sri Mulyani Indrawati mengakui, postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2016 masih penuh risiko. Antara lain risiko penerimaan negara Rp 1.786,2 triliun tidak tercapai.

Apalagi, menurut Sri Mulyani, asumsi penerimaan negara tahun ini sudah memasukkan target penerimaan pengampunan pajak sebesar Rp 165 triliun. Jika target tersebut tidak tercapai, penerimaan negara akan turun lebih dalam lagi.

"Ada kekurangan penerimaan negara Rp 219 triliun, meskipun itu telah menyertakan program pengampunan pajak," katanya.                                           

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×