kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Isu kesejahteraan masih jadi tuntutan demo pekerja


Selasa, 08 Agustus 2017 / 18:04 WIB
Isu kesejahteraan masih jadi tuntutan demo pekerja


Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Eskalasi aksi unjuk rasa serikat pekerja akhir-akhir kian intens. Beragam tuntutan pun disuarakan.

Susilo Andi Darma, pengamat ketenagakerjaan Universitas Gadjah Mada mengatakan serikat pekerja sudah semakin dewasa. Ia bilang, kondisi ini didorong oleh rasa ketidakadilan dalam kebijakan ketenagakerjaan.

"Hal itu muncul karena ketidakpuasan terhadap pengaturan dan tata kelola di bidang ketenagakerjaan," kata Susilo kepada KONTAN, Selasa (8/8).

Ia bilang ini hal ini harus segera diselesaikan antara pemangku kebijakan, pengusaha dan serikat pekerja. "Jalan tengahnya ya harus diadakan dialog dengan Tripartit," pungkasnya.

Aloysius Uwiyono pengamat ketenagakerjaan Universitas Indonesia (UI) menyatakan jika demo yang dilakukan untuk menuntut kesejahteraan, hal tersebut adalah wajar. Hal tersebut dilatarbelakangi ketidaksepahaman mengenai kesejahteraan buruh.

Jika demo tak menemui titik temu, ia bilang buruh bisa menyelesaikan melalui jalur hukum. Dia bilang buruh bisa mengajukan tuntutan melalui Pengadilan Hubungan Industrial (PHI).

Namun jika buruh menuntut permasalahan lain. Semisal tuntutannya bersinggungan dengan isu politik saat ini. Menurutnya aksi demo tersebut ada indikasi ditunggangi kepentingan politik. Ia tak memungkiri banyak anggota serikat pekerja yang merangkap kader sebuah partai.

"Pekerja itu yang tuntutannya seputar kesejahteraan. Kalau sudah menuntut yang lain itu bisa terjadi politisasi," tegas Aloysius.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×