Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Kementerian Perindustrian dan Kementerian Kordinator Perekonomian, tengah menyiapkan skema integrasi industri dari hulu ke hilir. Skema ini diharapkan bisa menumbuhkan industri di Indonesia yang implikasinya bisa menyerap tenaga kerja dengan banyak dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah tengah mengkaji skema dalam mengurangi hambatan integrasi industri dari hulu ke hilir. Rencananya, integrasi industri akan dimulai dari bahan baku, produksi, kemudian ,jasa sampai pada produk akhir atau recycle pada industri.
"Jadi itu penting untuk pengembangan industri ke depan," ujar Airlanngga seusai rapat dengan Menko Perekonomian, Darmin Nasution di Kantor Kemenko RI, Senin malam (20/3).
Skema integrasi industri dari hulu ke hilir ini, masuk dalam program pemerataan ekonomi yang tengah dikembangkan pemerintah. Salah satu target yang bisa diharapkan adalah pengembangan industri padat karya.
Dan amunisi untuk industri padat karya orientasi ekspor adalah potongan perpajakan yang bisa digunakan untuk reinvestasi, salah satunya dengan diberikan insentif fiskal. Tapi semua itu, kata Airlangga tengah dirampungkan kajiannya.
"Kita mengharapkan adanya potongan perpajakan yang bisa digunakan untuk bisa reinvestasi , potongan itu nanti dibahas dengan kementerian teknis," tutur Airlangga.
Nah untuk industri kecil, Kementerian Perindustrian akan mememinta beberapa keringanan berupa insentif pajak, ataupun diskon bea masuk untuk kebutuhan peralatan. Pemerintah nampaknya tengah berpikir keras untuk mengembangkan sector ini, agar tujuan akhir berupa terserapnya banyak tenaga kerja bisa tercapai.
"Jika estimasi dari pertumbuhan industri dari agro, logam maupun petro kimia, dalam tiga tahun kedepan bisa bisa berjalan sesuai rencana, kita harapkan ada tambahan tenaga kerja yang diserap jika proyeknya berjalan kira-kira 500.000orang," pungkas Airlangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
