kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.567.000   7.000   0,45%
  • USD/IDR 15.703   0,00   0,00%
  • IDX 7.574   4,17   0,06%
  • KOMPAS100 1.170   -1,95   -0,17%
  • LQ45 921   -3,22   -0,35%
  • ISSI 231   0,26   0,11%
  • IDX30 474   -2,28   -0,48%
  • IDXHIDIV20 568   -1,28   -0,23%
  • IDX80 133   -0,19   -0,14%
  • IDXV30 141   0,91   0,65%
  • IDXQ30 158   -0,72   -0,45%

HIPMI: Wabah virus corona sangat berdampak besar bagi sektor pariwisata Indonesia


Kamis, 06 Februari 2020 / 10:40 WIB
HIPMI: Wabah virus corona sangat berdampak besar bagi sektor pariwisata Indonesia
ILUSTRASI. Wisatawan menanti matahari terbit di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. . KONTAN/Muradi/2019/09/07


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Merebaknya virus corona telah membuat seluruh dunia panik. Bahkan banyak negara termasuk Indonesia menyatakan untuk menutup jalur keluar masuk ke China. Sektor pariwisata tentunya akan berdampak dari kejadian ini.

Ketua Bidang ekonomi kreatif, pariwisata, koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI), Rano Wiharta mengatakan, dalam konteks pariwisata mancanegara, ini tentu sangat berdampak besar bagi pariwisata Indonesia. 

Baca Juga: Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 khawatir akibat virus corona yang cepat menyebar

Yang pasti Indonesia kehilangan turis China yang menjadi salah satu penyumbang wisman terbesar di Indonesia dan sebaliknya. Seperti Bali turun drastis, Manado bahkan habis, warga negara Indonesia (WNI) yang ingin berwisata ke China dan negara yang positif terinfeksi corona juga pasti akan membatalkan kunjungannya.

“Namun dari apa yang terjadi, kita mesti bisa ambil sisi positif dan mengambil peluang, yaitu pemerintah Indonesia, khususnya pemerintah di daerah yang memiliki tempat-tempat wisata yang indah dan juga seluruh pelaku di industri pariwisata, baik itu hotel, tour and travel dll. Untuk lebih menggalakkan promosinya dalam menarik wisatawan terutama dalam maupun luar negeri selain China untuk datang ke Indonesia yang dimana sampai saat ini Indonesia masih dinyatakan aman dari Corona," ujar Rano, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (5/2).

Baca Juga: Peternak ayam di China kesulitan pasokan pakan akibat penutupan akses jalan

Rano mengatakan, data yang ada bahwa jumlah wisatawan Indonesia yang ke luar negeri berjumlah 10,7 juta. Ini hanya beda kurang lebih 4 juta dari seluruh wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia, yang jumlahnya 14 juta lebih di tahun 2019.

"Sungguh peluang yang besar yang dimana moment ini bisa kita gunakan untuk membuat 10,7 juta wisatawan Indonesia kita mencari tujuan alternatif, yaitu berwisata dan mengenal keindahan negaranya sendiri," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×