kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hingga 12 Mei, dana asing masuk RI Rp 105 triliun


Kamis, 18 Mei 2017 / 18:46 WIB
Hingga 12 Mei, dana asing masuk RI Rp 105 triliun


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat, arus modal asing masih masuk ke dalam negeri. Bahkan, jumlahnya lebih tinggi dibanding tahun lalu. Hal tersebut menunjukkan, Indonesia masih positif di mata pelaku pasar keuangan.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, sejak awal tahun hingga 12 Mei 2017 besaran capital inflow mencapai Rp 105 triliun. Jumlah tersebut terdiri dari capital inflow di pasar surat berharga negara (SBN) sekitar Rp 71 triliun dan di pasar saham mencapai Rp 26,4 triliun.

"Selama Mei itu kurang lebih ada Rp 3 triliun untuk pasar modal. Jadi kami lihat minat dana yang masuk ke Indonesia untuk mencari aset rupiah cukup tinggi," kata Agus, Kamis (18/5).

Adapun capital inflow hingga pertengahan Mei tersebut lebih tinggi dibanding periode yang sama di tahun lalu. Catatan BI, 1 Januari hingga 12 Mei 2016, capital inflow hanya tercatat sebesar Rp 65 triliun.

Masuknya capital inflow tercermin dari nilai tukar rupiah. BI mencatat kurs rupiah selama kuartal ketiga terapresiasi 1,1% year to date ke level Rp13.326 per dolar Amerika Serikat (AS). Sepanjang April 2017, rupiah juga relatif stabil dan ditutup pada level Rp 13.329 per dolar AS.

Capital inflow tersebut juga membuat cadangan devisa (cadev) naik dari akhir Maret sebesar US$ 121,8 miliar menjadi US$ 123,2 miliar di akhir April lalu.

*waspadai tekanan arus modal asing di Juni*

Ekonom Maybank Indonesia Juniman memproyeksi adanya tekanan inflow di pasar keuangan domestik berpotensi tertekan. Tekanan tersebut bukan karena kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS. Melainkan karena potensi kenaikan inflasi saat puasa dan lebaran.

"Di pasar obligasi akan tertekan, tetapi di pasar saham tergantung kinerja korporasi dan ekonomi global," kata Juniman kepada KONTAN beberapa waktu lalu.

Ia memperkirakan, nilai tukar rupiah di Juni nanti berpotensi melemah di kisaran Rp 13.400-Rp 13.600 per dollar AS. Meski demikian, jika pemerintah bisa menjaga inflasi di Juni nanti, ia memperkirakan rupiah bisa berada di bawah level Rp 13.400 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×