kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

GPEI dorong perluasan non tarif bagi produk CPO dalam IP-TIGA


Minggu, 02 Mei 2021 / 18:17 WIB
GPEI dorong perluasan non tarif bagi produk CPO dalam IP-TIGA
ILUSTRASI. GPEI dorong perluasan non tarif bagi produk CPO dalam IP-TIGA


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia dan Pakistan tengah berunding untuk memperluas kerja sama dagang. Hal itu akan meningkatkan bentuk kerja sama perdagangan preferensial (PTA) menjadi perjanjian perdagangan barang atau Trade in Goods Agreement (TIGA).

Insentif tarif akan diberikan lebih banyak pada komoditas dari kedua negara.

Pelaku usaha pun mendorong perluasan insentif bagi produk minyak sawit dan turunannya. Pasalnya selama ini pembebasan tarif bea masuk bagi minyak sawit dilalukan dalam jumlah terbatas.

"Komoditi CPO dan produk turunannya (seperti) cooking oil yang bisa kita mintakan kenaikan volume tanpa dikenakan bea masuk," ujar Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan Kadin Indonesia Benny Soetrisno saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (2/5).

Baca Juga: Sejumlah emiten batubara timbang opsi untuk menaikkan target produksi

Selain itu, Indonesia juga memiliki sejumlah produk potensial yang dapat ditawarkan dalam perluasan itu. Hal itu akan meningkatkan ekspor Indonesia ke depan.

"Produk lain yang bisa dibuka juga adalah furniture dan kayu olahan," terang Benny yang juga Ketua Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI).

Benny optimis IP-TIGA akan semakin mendorong ekspor Indonesia. Sebelummya dalam IP-PTA, perdagangan kedua negara tumbuh sebesar 62,9% dan nilai ekspor Indonesia ke Pakistan meningkat sebesar 68,6%.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2020 nilai ekspor ke Pakistan mencapai US$ 2,4 miliar. Komoditas ekspor andalan Indonesia ke Pakistan pada 2020 adalah palm oil and its fraction, coal, artificial staple fibres, synthetic staple fibres, dan parts of the accessories of motor vehicles.

Selanjutnya: Kerek pertumbuhan ekonomi, Indonesia-Pakistan sepakat perluas kerja sama

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×