kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gencar bayar utang, defisit neraca pembayaran naik


Jumat, 13 November 2015 / 18:46 WIB
Gencar bayar utang, defisit neraca pembayaran naik


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Adi Wikanto

YOGYAKARTA. Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kuartal ketiga 2015 kembali mencatatkan defisit US$ 4,6 miliar.

Defisit tersebut bahkan lebih besar dibanding kuartal kedua 2015 sebesar US$ 2,93 miliar.

Defisit NPI terjadi karena surplus pada transaksi modal dan finansial tidak dapat membiayai sepenuhnya defisit transaksi berjalan.

Bank Indonesia (BI) merilis, kinerja neraca transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) kuartal ketiga mengalami perbaikan menjadi US$ 4 miliar atau 1,86% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Pada periode yang sama pada 2014 dan kuartal sebelumnya CAD masing-masing US$ 7 miliar atau 3,02% PDB dan US$ 4,2 miliar atau 1,95% PDB.

Perbaikan CAD tersebut tertolong oleh perbaikan neraca perdagangan nonmigas akibat penurunan impor yang lebih dalam, yaitu 18,2% year on year akibat melemahnya permintaan domestik.

Sementara itu, penurunan ekspor nonmigas turun 11% YoY akibat menurunnya harga komoditas meskipun secara riil mencatat peningkatan sebesar 4,5% (yoy).

"Ekspor melambat, impor melambat lebih dalam sehingga CAD membaik," kata Hendy Sulitiowati Direktur Eksekutif Departemen Statistik BI, Jumat (13/11).

Dari sisi neraca modal finansial masih mencatat surplus sebesar US& 1,2 miliar.

Meski demikian, surplus tersebut lebih rendah dibanding surplus pada periode yang sama tahun lalu dan kuartal kedua 2015 yang masing-masing sebesar US$ 2,2 miliar dan US$ 14,7 miliar.

Menurut Hendy, penurunan surplus tersebut terutama karena investasi portofolio yang mengalami net outflow US$ 2,2 miliar.

Padahal di kuartal kedua masih mencatatkan net inflow US$ 5,6 miliar.

Arus dana asing keluar tersebut paling besar terjadi di saham dan sedikit di surat berharga negara (SBN).

Sementara itu, investasi asing langsung (FDI) mencatatkan net inflow walaupun tidak setinggi net inflow pada kuartal sebelumnya.

Hal tersebut lanjut Hendy, lantaran kinerja ekspor yang melambat yang dibarengi dengan kinerja impor yang melambat pula.

Sementara itu, investasi lainnya juga tercatat net inflow sebesar US$ 385 juta.

Pada kuartal sebelumnya, investasi lainnya tercatat net outflow hingga US$ 6,4 miliar.

"Orang di korporasi lebih banyak bayar daripada narik utang. Biasanya kita lebih banyak utang daripada bayar, sekarang terbalik sehigga lebih banyak uang keluar," tambah Hendy.

Seiring dengan penurunan surplus neraca modal dan finansial tersebut, cadangan devisa per akhir September 2015 sebesar US$ 101,7 miliar, jauh lebih rendah dibandinh cadangan devisa Juni 2015 US& 108 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×