kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Ekonom proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal-II 2018 tembus 5,2%


Minggu, 27 Mei 2018 / 16:40 WIB
Ekonom proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal-II 2018 tembus 5,2%
ILUSTRASI. Pekerja Membersihkan Kaca di Area Pusat Perbelanjaan


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konsumsi rumah tangga yang akan meningkat di kuartal kedua tahun ini sejalan dengan musim puasa dan lebaran, diperkirakan menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi periode April-Juni 2018.

Ekonom memproyeksi, pertumbuhan ekonomi kuartal-II 2018 bisa mencapai 5,2%, lebih tinggi dibanding proyeksi Bank Indonesia (BI) yang mencapai hampir 5,15%.

Project Consultant Asian Development Bank Institute Eric Sugandi mengatakan, pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua tahun ini bisa mencapai 5,2% dengan dorongan utama konsumsi rumah tangga yang secara historis meningkat di musim ramadan dan lebaran.

Namun tak hanya itu, Eric juga bilang, investasi dan pengeluaran pemerintah yang sesuai polanya, akan membaik di kuartal-II tahun ini.

"Kalau dibanding kuartal sebelumnya, investasu mungkin melambat. Tapi saya perkirakan secara year on year (YoY) meningkat karena tahun ini permintaan lebih baik," kata Eric kepada Kontan.co.id, Minggu (27/5).

Makanya, Eric optimistis, ekonomi Indonesia sepanjang tahun ini masih bisa tumbuh sekitar 5,2%-5,3%, yang juga lebih tinggi dari proyeksi BI sebesar 5,2%.

Peneliti Institute Development of Economic and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara meramal, pertumbuhan ekonomi April-Juni 2018 akan ada di kisaran 5,1%-5,2%.

Pendorongnya, konsumsi rumah tangga yang lebih tinggi lantaran tunjangan hari raya (THR) untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS), TNI, dan Polri dan pensiunan, naik tinggi.

Meski begitu, ada faktor yang bisa menjadi penghambat konsumsi rumah tangga di periode itu, yaitu dari adanya tahun ajaran baru. "Tidak ada jaminan uang THR untuk belanja saat lebaran. Bisa jadi ditabung untuk keperluan anak sekolah," kata Bhima.

Secara keseluruhan, ia juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini hanya akan mencapai 5,1%. Penyebabnya adalah tekanan net ekspor karena kenaikan impor. Selain itu, konsumsi rumah tangga juga masih akan ada di kisaran 4,9%.

"Dan soal investasi, kelihatannya tahun politik banyak yang menahan dulu baik di investasi langsung maupun portfolio," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×