kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom: Defisit transaksi berjalan bisa turun lagi


Jumat, 09 Februari 2018 / 20:06 WIB
Ekonom: Defisit transaksi berjalan bisa turun lagi
ILUSTRASI. PENERAPAN INTEGRATED BILLING SYSTEM


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat, untuk keseluruhan tahun 2017 surplus Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) sebesar US$ 11,6 miliar yang ditopang oleh surplus transaksi modal dan finansial yang meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, terutama dalam bentuk investasi langsung dan investasi portofolio.

Sementara, sepanjang tahun 2017, defisit transaksi berjalan tercatat sebesar US$ 17,3 miliar atau 1,7% dari PDB, lebih rendah dibandingkan defisit tahun sebelumnya yang sebesar 1,8% dari PDB.

Ekonom Indef Bhima Yudhistira mengatakan, sepanjang 2017 surplus memang lebih didorong sektor finansial terutama di surat utang dan saham. Hal ini terlihat dari kepemilikan asing yang naik terus di surat berharga negara (SBN) menjadi 41%.

Adapun sisa repatriasi tax amnesty sampai Maret 2017 yang ikut membantu surplus NPI tersebut. Namun demikian, tahun ini defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD) diperkirakan bisa turun lagi

“Karena ada global sell off, Fed Rate diprediksi naik lebih cepat tercermin dari yield surat utang AS yang ada di 2,88%. Sekarang, SBN kita tenor 10 tahun yield-nya 6,3%,” kata Bhima kepada KONTAN, Jumat (9/2).

Apabila yield-spread-nya semakin tipis, menurut Bhima, investor bakal mengembalikan dananya ke Negeri Paman Sam. “Tantangan tahun 2018 totally beda dengan tahun 2017,” ucapnya.

Oleh karena itu, pemerintah perlu untuk segera melakukan langkah percepatan izin investasi, dan tingkatkan kualitas ekspor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×