kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

DKI dorong proyek Asian Games agar tidak mangkrak


Minggu, 13 Mei 2018 / 15:45 WIB
DKI dorong proyek Asian Games agar tidak mangkrak
ILUSTRASI. TINJAU ARENA ASIAN GAMES 2018


Reporter: Abdul Basith | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mendorong proyek Asian Games 2018 tidak mangkrak pasca Asian Games digelar Agustus mendatang.

Terdapat beberapa proyek yang dikerjakan Pemprov DKI Jakarta untuk Asian Games 2018. Antara lain adalah proyek Light Rail Transit (LRT), Velodrome Rawamangun, dan Jakarta International Equestrian Park Pulomas.

"Proyek tersebut didorong agar tidak mangkrak pasca digunakan saat Asian Games 2018," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9, Minggu (13/5).

Pada proyek LRT ke depannya akan digunakan sebagai sarana transportasi di Jakarta. Sandiaga bilang LRT akan siap diluncurkan pada Juli 2018.

Sementara untuk Velodrome dan Equestrian diungkapkan Sandiaga tidak dapat dikelola oleh Pemprov. Oleh karena itu akan dilakukan kerjasama dengan pihak swasta untuk dapat mengelola kedua fasilitas olahraga tersebut.

"Kami akan melakukan kerjasama dengan skema public private partnership untuk pengelolaan sarana olahraga," terang Sandiaga.

Kedua sarana tersebut akan dapat digunakan selain untuk arena berkuda juga untuk kegiatan lain. Menjadi arena pacuan kuda terbesar di Asia, Equestrian Pulomas memiliki aula yang dapat disewakan.

Hal itu akan memberikan pemasukan untuk pengelolaan. Selain itu juga Sandiaga bilang Equestrian Pulomas dapat digunakan sebagai tempat pernikahan.

"Kapan lagi bisa menikah sambil ada kuda kan belum pernah," ungkap Sandi.

Veldrome Rawamangun yang akan dikerjasamakan dengan pihak swasta pun dinilai memiliki fungsi lain. Sandi bilang Veldrome Rawamangun dapat dimanfaatkan sebagai tempat pelatihan bagi perusahaan.

Rencana pengelolaan sarana olahraga dengan sistem public private partnership pun dinilai baik oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro. "Usulan tersebut bagus karena Pemda bukan pihak terbaik untuk mengelola suatu aktifitas properti," jelas Bambang.

Bambang bilang kerjasama dengan pihak swasta akan memberikan pemasukan untuk pengelolaan. Nantinya pihak swasta tersebut yang akan mencari penyewa dan membuat event untuk mendapatkan pemasukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×