kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45999,82   6,22   0.63%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BPTJ: Tidak benar 40 pintu tol dalam kota akan ditutup saat Asian Games


Minggu, 22 Juli 2018 / 10:21 WIB
BPTJ: Tidak benar 40 pintu tol dalam kota akan ditutup saat Asian Games
ILUSTRASI. Pembatasan nomor ganjil-genap pada gerbang Tol Tangerang arah Jakarta


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Implementasi rekayasa lalu lintas (lalin) di jalan tol dalam kota untuk kelancaran transportasi penyelenggaraan Asian Games di Jakarta Agustus 2018 mendatang masih perlu dikoordinasikan dengan semua instansi yang terlibat.

Namun, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menegaskan bahwa informasi yang menyebutkan 40 pintu tol di jalan tol dalam kota akan ditutup sebagai bentuk rekayasa lalin tersebut tidak benar.

"Rekayasa lalin di jalan tol dalam kota yang diusulkan BPTJ meliputi penutupan beberapa pintu tol secara tetap dalam jam-jam tertentu, buka tutup pintu tol sesuai kondisi di lapangan (diskresi petugas di lapangan) serta penyediaan lajur khusus angkutan umum (bus) yang akan digunakan juga untuk lajur kendaraan official dan atlet," ungkap Budi Rahadjo, Kepala Humas BPTJ dalam keterangan resminya, Minggu (22/7).

Penutupan pintu tol diprioritaskan pada rute terkait dengan Gelora Bung Karno (GBK), Veledrome dan Cibubur dengan rincian sebagai berikut:

Penutupan secara permanen pada pukul 06.00 WIB sampai 17.00 WIB akan dilakukan di 10 pintu tol yaitu di Ancol Barat, Jembatan Tiga 1, Angke 2, Tanjung Duren, Off Ramp RS Harapan Kita, Slipi 2, Podomoro, Rawamangun, dan Pedati, TMII

Sementara secara permanen pada pukul 12.00 WIB samapi 21.00 WIB akan dilakukan di sembilan pintu tol yaitu Gedong Panjang 2, Jembatan Tiga 2, Angke 1, Jelambar 1, Slipi 1, Sunter, Jatinegara, Kebon Nanas dan TMII.

Usulan BPTJ dilakukan berdasarkan kajian komprehensif yang dilakukan beberapa bulan lalu. Hasil kajian BPTJ menunjukkan tidak cukup hanya perluasan kebijakan ganjil genap di arteri guna menunjang kelancaran transportasi Asian Games. Oleh karenanya BPTJ merekomendasikan paket tiga kebijakan yang saling terkait.

Paket kebijakan tersebut adalah, pertama manajemen rekayasa lalu lintas, kedua penyediaan angkutan umum dan ketiga pengaturan lalu-lintas angkutan barang. Perluasan ganjil genap di arteri dan rekayasa lalu lintas di jalan tol dalam kota merupakan bagian dari kebijakan pertama yaitu manajemen rekayasa lalu lintas.

Pada saat penyelenggaraan Asian Games nanti hampir 15.000 atlet dan official akan bergerak dari Wisma Atlet Kemayoran ke delapan venue pertandingan yang tersebar di Jakarta dan sekitarnya dari mulai pukul 05.00 WIB sampai 21.00 WIB.

Selain official dan atlet terdapat juga pergerakan antar venue dari para supporter termasuk dari mancanegara, media, dan VIP. Hal-hal inilah yang mendasari perlunya kebijakan transportasi yang komprehensif yang diharapkan mampu mendukung kelancaran penyelenggaraan Asian Games dan mengelola dampaknya.

BPTJ dan keseluruhan instansi yang terkait seperti Korlantas Polri, Kementerian PUPR, Ditlantas Polda Metro, Dishub DKI Jakarta, Badan Pengatur Jalan Tol dan Operator Jalan Tol terus melakukan koordinasi dan uji coba. "Diharapkan hasil koordinasi dan uji coba ini akan semakin memperjelas gambaran implementasi kebijakan transportasi yang akan dilakukan," kata Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Storytelling with Data (Data to Visual Story) Mastering Corporate Financial Planning & Analysis

[X]
×