Reporter: Abdul Basith | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Presiden Joko Widodo mendorong pembangunan kilang minyak. Hal itu ia sampaikan mengingat dalam 34 tahun terakhir belum ada kilang yang berhasil dibangun.
Jokowi menduga ada pihak yang menghambat berdirinya kilang minyak untuk menekan impor. "Ini ada yang memang menghendaki kita impor terus," ujar Jokowi saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) di Istana Negara, Senin (16/12).
Baca Juga: Pertamina targetkan skema kemitraan di Kilang Cilacap rampung kuartal I 2020
Asal tahu saja impor minyak dan gas merupakan salah satu aspek yang menekan neraca dagang Indonesia. Jokowi mencontohkan impor petrokimia Indonesia mencapai Rp 323 triliun.
Pembangunan kilang akan menyelesaikan masalah tersebut. Nilai tambah dari pembangunan kilang juga akan dirasakan mengingat banyaknya produk turunan yang dihasilkan.
Pembangunan kilang minyak akan menjadi prioritas pemerintah. Oleh karena itu Jokowi akan melibatkan sejumlah pihak untuk mengawasi pembangunan kilang.
"Saya tungguin betul. Saya sudah minta kapolri ikut tungguin, pak jaksa agung ikut tungguin, saya minta Komisi Pemberantasan Korupsi juga ikut tungguin, harus rampung," terang Jokowi.
Baca Juga: SKK Migas kunjungi fasilitas terminal LNG INPEX di Jepang
Jokowi menyesalkan pembangunan kilang yang lambat. Dari rencana 5 kilang yang akan dibangun, Jokowi bilang belum ada yang jalan hingga saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News