kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45915,19   -8,30   -0.90%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah siapkan cara basmi tengkulak


Kamis, 29 September 2016 / 18:52 WIB
Pemerintah siapkan cara basmi tengkulak


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Kementerian Perdagangan (Kemdag) tengah berupaya memotong rantai pasok pangan yang selama ini dinilai terlalu panjang dan berakibat pada tingginya harga pangan.

Namun upaya tersebut terkendala karena petani telah terikat dengan para tengkulak. Sebab selama ini, petani sulit mendapatkan pinjaman perbankan karena persyaratan yang ketat.

Kendati tidak menyalahkan tengkulak, Kemdag tengah menyusun strategi untuk memutus ketergantungan petani kepada tengkulak, salah satunya dengan mengoptimalkan peran Perum Bulog.

Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengatakan akan mendorong agar Perum Bulog menggantikan posisi tengkulak. Tapi untuk bisa mengambil alih fungsi tengkulak, Bulog perlu melakukan pembenahan internal, khsususnya dalam hal regulasi yang menjadi payung hukumnya.

"Rencananya, ke depan pemerintah sedang mempersiapkan skema kredit bagi petani. Bulog nanti akan ditugaskan sebagai tengkulak besar untuk membantu petani," ujar Enggar Kamis (29/9).

Namun, karena Bulog bukan lembaga yang bisa memberikan pinjaman kepada petani, maka untuk tahap awal Kemdag mendorong agar Bulog melakukan kerjasama dengan petani, khususnya memberikan jaminan untuk menyerap seluruh hasil produksi petani.

Enggar mengakui jaringan Bulog sampai ke petani sudah banyak yang harus diperbaiki lagi sebab selama ini Bulog hanya menyerap dari pedagang besar di tingkat kecamatan dan kabupaten.

Alternatif lain, Enggar membuka kemungkinan menghadirkan lembaga keuangan lainnya di luar perbankan yang dapat memberikan pinjaman kepada petani.

Lembaga ini bisa bekerjasama dengan Bulog sehingga petani bisa menjual produknya langsung ke Bulog tanpa lagi harus terikat dengan tengkulak yang selama ini memberikan modal awal kepada petani.

Selain dengan Bulog, Mendag juga menggandeng Pasar Komoditi Nasional (Paskomnas) Indonesia yang berpusat di Tangerang untuk melakukan pembelian langsung ke petani lewat online. Dengan masuknya Bulog dan Paskomnas ke petani, maka diharapkan rantai pasok pangan dapat dipotong.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan mendukung upaya tersebut. Menurutnya, peranan Bulog harus terus didorong untuk bisa mengantikan peran tengkulak.

Bila Bulog berhasil menggantiakn peran tengkulak, maka otomatis harga pangan bisa ditekan lebih ternjangkau sampai ke konsumen. Bulog juga didorong untuk memperbanyak stok pangan lewat pembangunan sejumlah gudang penyimpanan. Bila harga pangan di pasar melonjak, Bulog bisa langsung intervensi lewat operasi pasar.

Amran mengambil contoh, saat ini harga beras sudah stabil di pasaran. Hal itu terjadi karena peranan Bulog sebagai stabilisator pangan sudah dijalankan maksimal.

Saat ini stok beras di gudang Bulog sudah mencapai 2 juta ton lebih. Stok yang besar itu dapat sewaktu-waktu diguyur ke pasar bila terjadi kenaikan harga beras di luar batas kewajaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×