kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini jurus pemerintah atasi ketimpangan ekonomi


Rabu, 31 Mei 2017 / 13:37 WIB
Ini jurus pemerintah atasi ketimpangan ekonomi


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Demi menekan angka kemiskinan dan ketimpangan ekonomi, di bawah kepemimpinan Jokowi program ekonomi berkeadilan menjadi salah satu cara yang dilakukan untuk mengatasi persoalan klasik tersebut.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengemukakan, ada tiga motor penggerak perekonomian Indonesia sekaligus solusi mengatasi kondisi ketimpangan ekonomi tersebut. Tiga hal tersebut antara lain memastikan ketersediaan lahan, pelatihan vokasi, sampai dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi seluruh elemen masyarakat.

"Sebetulnya, kita sudah lama tertinggal. Ini bukan perkara mudah, jika tidak segera dikerjakan akan semakin parah ke depannya," ujar Darmin di Museum Kebangkitan Nasional, Selasa (30/5).

Oleh sebab itu, Darmin kembali menjelaskan jika pemerintahan Jokowi punya keberanian mengonversi subsidi ke beberapa pengeluaran di berbagai bidang. Subsidi tersebut diubah menjadi pengeluaran negara untuk pendidikan, infrastruktur dan kehidupan sosial serta banyak bidang lain.

Percepatan ketersediaan lahan adalah salah satu bidang yang masuk sebagai kebijakan pemerataan ekonomi pemerintah dan belakangan ini gencar disosialisasikan. Akan tetapi, sejalan dengan pemetaan poin-poin yang akan dicantumkan dalam kebijakan tersebut, Darmin mengatakan pemerintah akan bersikap hati-hati.

Misalnya, mencegah faktor yang tentunya bisa menghambat pelaksanaan kebijakan tersebut. "Intinya, bagaimana merumuskan kebijakan pemerataan ekonomi menjadi sebuah instrumen yang mampu memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh elemen masyarakat," tegas Darmin.

Melalui pendidikan vokasi, lahan yang sudah disiapkan, pemerintah diharapkan mampu memberikan nilai tambah bagi seluruh masyarakat. Selain mampu berikan nilai tambah, masyarakat pun bisa mendapatkan kesempatan untuk berkontribusi lebih bagi perekonomian nasional.

“Ekonomi kita selain pertanian, ada perdagangan. Kita tidak boleh menghambat karena perkembangannya mengejutkan. Tapi kita perlu rambu-rambu. Makanya perlu kerja sama dengan dunia usaha, bukan hanya kebijakan abstrak,” ungkap Darmin.

Di samping itu, pemerintahan juga mengupayakan mendorong kembali sektor yang sebetulnya menjadi fondasi transformasi ekonomi. Seperti sektor industri manufaktur, pariwisata dan perikanan.

Karena menurut Darmin, perekonomian semakin baik dengan adanya usaha pemerintah mengundang para investor untuk berinvestasi di Indonesia. "Indonesia semakin terbuka dan menarik. Kompetitif untuk tujuan investasi baik dari dalam maupun luar negeri," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×