kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45915,19   -8,30   -0.90%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Apindo: Sektor padat karya butuh insentif


Selasa, 01 Agustus 2017 / 11:32 WIB
Apindo: Sektor padat karya butuh insentif


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pemerintah ingin menggenjot investasi pada sektor padat karya yang mendorong ekspor, substitusi impor, menyerap banyak tenaga kerja, dan yang memberikan nilai tambah. Namun demikian, Indonesia masih harus berkompetisi dengan negara lainnya guna mewujudkan hal ini.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Suryadi Sasmita mengatakan, dirinya melihat pada sektor padat karya sendiri saat ini ada kekhawatiran pabrik-pabrik mengurangi pekerja, sehingga masyarakat menganggur atau lari ke sektor informal.

“Jadi, bagaimana meningkatkan investasi, padat karya perlu diberikan insentif, bila tidak, akhirnya sumber daya manusia tidak dipakai lagi. Harus banyak insentif berupa uang buat padat karya,” kata Suryadi kepada KONTAN, Senin (31/7).

Indonesia sendiri menurutnya merupakan tempat yang menarik untuk berinvestasi. Namun, kurangnya insentif ini menjadi suatu hal yang membuat Indonesia sulit berkompetisi dengan negara lainnya. “Di China misalnya, Anda ekspor berapa, dikasih insentif sekian. Akhirnya orang berebut ekspor,” ujarnya.

Ia melanjutkan, selain kurangnya insentif, ada pula aturan-aturan yang membingungkan dan tidak bersahabat dengan pengusaha. Selain itu, di permukaan juga banyak komentar-komentar dari pemerintah yang menakut-nakuti pengusaha.

“Pengusaha ini matanya jeli, kalau rugi dia tidak mau. Pemerintah mesti lebih jeli lagi. Tidak ada jalan lainnya, hanya insentif,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×