Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Zona merah corona di Indonesia kembali bertambah. Per 4 April 2021, Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada 10 daerah berstatus zona merah corona di Indonesia.
Jumlah tersebut meningkat dari pekan sebelumnya, hanya ada 5 kabupaten/kota di Indonesia yang berstatus zona merah corona. Pulau Jawa yang sebelumnya nihil dari zona merah corona kini terdapat satu wilayah zona merah corona.
Melansir data Satgas Covid-19, hingga Selasa (6/4) ada tambahan 4.549 kasus baru yang terinfeksi corona di Indonesia. Sehingga total menjadi 1.542.516 kasus positif corona.
Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus corona bertambah 4.296 orang sehingga menjadi sebanyak 1.385.973 orang. Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat virus corona di Indonesia bertambah 162 orang menjadi sebanyak 41.977 orang.
Zona merah corona adalah daerah berisiko tinggi penularan virus corona penyebab Covid-19. Satgas Covid-19 memperbarui data zona penularan virus corona, dari zona merah, zona hijau, dan zona oranye setiap minggu.
Baca juga: Simak penjelasan WHO tentang mutasi virus corona yang diperkirakan lebih mematikan
Berikut daftar zona merah corona di Indonesia berdasarkan data terbaru, 4 April 2021:
Zona Merah Corona di Nusa Tenggara Barat
- Kota Mataram
Zona Merah Corona di Kepulauan Bangka Belitung
- Kota Belitung
Zona Merah Corona di Kalimantan Tengah
- Kota Palangkaraya
- Barito Timur
- Kapuas
Simak daftar zona merah corona lainnya di halaman selanjutnya
Zona Merah Corona di Kalimantan Selatan
- Tanah Laut
Zona Merah Corona di Banten
- Kota Tangerang Selatan
Zona Merah Corona di Bali
- Buleleng
- Gianyar
- Badung
Perhitungan indikator kesehatan masyarakat:
Peta Zonasi Risiko daerah dihitung berdasarkan indikator-indikator kesehatan masyarakat dengan menggunakan skoring dan pembobotan.
Indikator-indikator yang digunakan adalah sbb:
Indikator epidmiologi:
1) Penurunan jumlah kasus positif & probable pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
2) Penurunan jumlah kasus suspek pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
3) Penurunan jumlah meninggal kasus positif & probable pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
4) Penurunan jumlah meninggal kasus suspek pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
5) Penurunan jumlah kasus positif & probable yang dirawat di RS pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
6) Penurunan jumlah kasus suspek yang dirawat di RS pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
7) Persentase kumulatif kasus sembuh dari seluruh kasus positif & probable
8) Laju insidensi kasus positif per 100,000 penduduk
9) Mortality rate kasus positif per 100,000 penduduk
10) Kecepatan Laju Insidensi per 100,000 penduduk
PS. Data probable didapatkan dari data PHEOC utk nomor 1, 3, 7, sedangkan data probable untuk nomor 6 didapatkan dari data RS Online
Baca juga: Covid-19 akan berubah menjadi endemik? Simak penjelasan ahli
Indikator surveilans kesehatan masyarakat
1) Jumlah pemeriksaan sampel diagnosis meningkat selama 2 minggu terakhir
2) Positivity rate rendah (target ≤5% sampel positif dari seluruh orang yang diperiksa)
Indikator pelayanan kesehatan
1) Jumlah tempat tidur di ruang isolasi RS Rujukan mampu menampung s.d >20% jumlah pasien positif COVID-19 yang dirawat di RS
2) Jumlah tempat tidur di RS Rujukan mampu menampung s.d >20% jumlah ODP, PDP, dan pasien positif COVID-19 yang dirawat di RS
Sumber data:
- Data kasus positif dan pemeriksaan laboratorium berdasarkan data surveilans Kementerian Kesehatan.
- Data pasien ODP, PDP, dan kapasitas pelayanan RS didapatkan berdasarkan data RS Online di bawah koordinasi Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan.
Ingat pandemi Covid-19 belum berakhir, masih ada daerah berstatus zona merah corona. Patuhi protokol kesehatan, selalu kenakan masker, jaga jarak, dan rajin mencuci tangan.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Selanjutnya: WHO yakinkan manfaat vaksin AstraZeneca lebih besar dari risikonya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News