kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.904   26,00   0,16%
  • IDX 7.205   64,44   0,90%
  • KOMPAS100 1.107   12,16   1,11%
  • LQ45 879   12,29   1,42%
  • ISSI 221   1,13   0,52%
  • IDX30 449   6,77   1,53%
  • IDXHIDIV20 541   6,33   1,18%
  • IDX80 127   1,54   1,22%
  • IDXV30 135   0,55   0,41%
  • IDXQ30 149   1,80   1,22%

Yasonna: Pemerintah Ingin Segera Menyelesaikan Kasus Pelanggaran HAM Berat


Kamis, 12 Januari 2023 / 16:58 WIB
Yasonna: Pemerintah Ingin Segera Menyelesaikan Kasus Pelanggaran HAM Berat
ILUSTRASI. Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly: Pemerintah Ingin Segera Menyelesaikan Kasus Pelanggaran HAM Berat.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (MenKumHAM) Yasonna Laoly mengatakan, penyelesaian yudisial dari pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat akan bergantung pada bukti-bukti yang ada.

"Itu kan nanti, tergantung data, bukti-bukti yang ada," kata Yasonna di Komplek Istana Kepresidenan, Kamis (12/1).

Ia menjelaskan, dalam penyelesaian HAM berat terdapat hal-hal yang tidak bisa dilanjutkan secara pro justicia. Namun hal itu tak berarti tidak akan diselesaikan.

"Ada hal-hal yang tidak bisa dilanjutkan pro justicia, tapi itu tak berarti ini tidak menyelesaikan," imbuhnya.

Baca Juga: Daftar 12 Pelanggaran HAM Berat yang Diakui dan Disesali Jokowi

Komitmen pemerintah dalam penyelesaian permasalahan HAM berat yakni dengan adanya Tim Penyelesaian Non Yudisial Pelanggaran Hak Asasi Manusia (PPHAM). Adapun tim tersebut Yasonna mengatakan diisi oleh gabungan orang-orang yang kredibel.

"Ini sekarang kita non yudisial dulu. Ini kan yang membuat keputusan ini kan orang-orang yang sangat kredibel. Jadi saya kira kita yang pasti pemerintah sangat berkeinginan menyelesaikan itu," tegasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui bahwa pelanggaran HAM yang berat telah terjadi pada berbagai peristiwa di Tanah Air.

“Dengan pikiran yang jernih dan hati yang tulus, saya sebagai Kepala Negara Republik Indonesia mengakui bahwa pelanggaran hak asasi manusia yang berat memang terjadi di berbagai peristiwa,” ujar Presiden.

Baca Juga: Jokowi Akui 12 Peristiwa Pelanggaran HAM Berat yang Terjadi di Indonesia

Dalam hal ini, Presiden menyesalkan terjadinya pelanggaran HAM yang berat pada sejumlah peristiwa. Pada kesempatan tersebut, Presiden juga menyampaikan rasa simpati dan empati yang mendalam kepada para korban dan keluarga korban. 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×