kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Yang diwaspadai Darmin dari inflasi Mei 0,39%


Jumat, 02 Juni 2017 / 14:20 WIB
Yang diwaspadai Darmin dari inflasi Mei 0,39%


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS), hari ini (2/6) merilis angka inflasi Mei 2017 sebesar 0,39% secara bulanan. Angka tersebut sedikit lebih tinggi dibanding proyeksi Bank Indonesia (BI) dan sejumlah ekonom yakni sebesar 0,37%.

Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengaku cukup waspada menanggapi realisasi inflasi yang cukup tinggi tersebut. Meski, angka 0,39% masih terbilang wajar karena masih di bawah 0,4%.

"Kalau dari angkanya, sebenarnya agak sedikit tinggi tapi masih oke. Kalau masih di bawah 0,4%, itu masih oke kalau kita targetnya di bawah 5% satu tahun," ungkap Darmin di kantornya, Jumat (2/6).

Beberapa komoditas, terutama volatile food yang diperkirakan menyumbang inflasi pada periode ini. Apalagi bawang putih dan daging ayam yang harganya mulai merangkak naik.

Menurut Darmin, harga daging ayam beberapa waktu lalu sangat rendah. "Kalau harga daging ayam itu sebenarnya sudah sempat turun. Sekarang agak naik, dampaknya pasti ke inflasi, tapi sebenarnya untuk mencapai angka yang masuk akal supaya jangan terlalu rendah. Kalau terlalu rendah, ternaknya bisa kesulitan," ujarnya.

Sementara terkait bawang putih, mantan Gubernur BI ini menilai bahwa ada hal yang perlu dibereskan dari tata kelola distribusi dan skema impor bawang putih. "Importir bawang putih memang ada yang terlalu besar dan menguasai pasokannya. Biar Mendag lah yang berurusan dengan importir itu," tutur Darmin.

Inflasi 0,39% tersebut juga disebabkan karena banyaknya kenaikan harga yang terjadi, sebagai dampak bulan Ramadan. Dengan angka tersebut, maka inflasi tahun kalender sebesar 1,67%, untuk inflasi tahunannya 4,33%.

"Dari 82 kota indeks harga konsumen (IHK), ada 70 kota inflasi, sebagian besar kota mengalami inflasi namun 12 kota mengalami deflasi," pungkas Darmin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×