kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Wow, cukai rokok jadi tulang punggung pendapatan negara Januari-April 2020


Minggu, 24 Mei 2020 / 19:57 WIB
Wow, cukai rokok jadi tulang punggung pendapatan negara Januari-April 2020


Sumber: Kompas.com | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengatakan, penerimaan negara dari bea dan cukai naik 16,17%. Realisasi hingga akhir April 2020 mencapai Rp 57,66 triliun atau 24,65% dari APBN sesuai Perpres 54/2020.

Realisasi dari penerimaan dari Ditjen Bea Cukai adalah Rp 57,66 triliun. Penerimaannya tumbuh 16,17 persen. Ini 24,65% dari target APBN sesuai Perpres 54/2020,” ungkap dia seperti dikutip dari laman Setkab, Minggu (24/5).

Baca Juga: Penerimaan cukai tembakau Januari-April sumbang 75% dari total penerimaan bea cukai

Penerimaan cukai yang meningkat disumbang oleh penerimaan cukai hasil tembakau. “Pertumbuhannya didorong oleh penerimaan dari cukai, khususnya cukai hasil tembakau yang meningkat 25,08%,” terang Suahasil.

Penerimaan cukai hasil tembakau yang meningkat disebabkan karena limpahan penerimaan tahun sebelumnya sebagai efek dari PMK No.57/PMK04.2017 tentang Penundaan Pembayaran Cukai untuk Pengusaha Pabrik atau Importir Barang Kena Cukai yang Melaksanakan Pelunasan dengan Cara Pelekatan Pita Cukai.

“Penerimaan yang tinggi ini disebabkan karena limpahan penerimaan tahun sebelumnya, efek dari PMK 57,” kata Suahasil.

Selain itu dikutip dari Kontan, selama Januari-April 2020 lalu, kenaikan cukai disebabkan pembelian pita cukai yang melonjak akibat pabrik-pabrik industri hasil tembakau membeli cukai lebih awal karena antisipasi terjadinya pembatasan sosial.

Kekhawatiran industri rokok diakibatkan implementasi dan jangka waktu pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di daerah yang tidak seragam.

Alhasil distribusi rokok jadi terganggu. Sementara itu, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) hingga akhir April 2020 tercatat sebesar Rp 114,5 triliun atau masih tumbuh 21,7% dibanding tahun lalu.

Baca Juga: Cukai naik dan ada pandemi Covid-19, begini dampaknya ke industri hasil tembakau

Penerimaan PNBP yang positif disumbang dari Badan Layanan Umum (BLU) terutama yang terkait dengan kelapa sawit, pendapatan jasa rumah sakit dan sektor telekomunikasi.

“Pendapatan yang tinggi disebabkan dari pendapatan BLU yang naik, terutama BLU kelapa sawit, pendapatan jasa rumah sakit, penyelenggaraan telekomunikasi,” papar dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ada Corona, Penerimaan Cukai Rokok Malah Naik, Ini Sebabnya"

Penulis : Muhammad Idris

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×